Sukses

Saham Goldman Sachs hingga Citi Rontok Imbas Krisis Bank Menyebar ke Eropa

Bursa saham Amerika Serikat atau wall street bervariasi pada perdagangan saham Rabu, 15 Maret 2023. Saham bank di Amerika Serikat melemah imbas saham bank di Eropa.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan saham Rabu, 15 Maret 2023. Indeks Dow Jones jatuh karena kekhawatiran atas krisis perbankan yang menyebar ke Eropa menekan pasar yang lebih luas.

Pada penutupan perdagangan wall street, Kamis (16/3/2023), indeks Dow Jones anjlok 280,83 poin atau 0,9 persen ke posisi 31.874,57. Indeks S&P 500 melemah 0,7 persen ke posisi 3.891,93. Indeks Nasdaq naik 0,05 persen ke posisi 11.434,05. Demikian dikutip dari CNBC.

Rata-rata indeks acuan berada di posisi terendah dalam sesi perdagangannya. Indeks Dow Jones  anjlok 725 poin dan indeks S&P 500 melemah pada 2023.

Indeks kembali menguat pada perdagangan Rabu sore menyusul pengumuman dari regulator Swiss kalau bank sentral negara itu akan memberikan likuiditas Credit Suisse jika diperlukan. Investor khawatir setelah Saudi National Bank, investor terbesar Credit Suisse, mengatakan tidak dapat memberikan pendanaan lagi.

Berita itu muncul setelah pemberi pinjaman Swiss mengatakan awal pekan ini telah menemukan “kelemahan material tertentu dalam pengendalian internalnya atas laporan keuangan pada 2021-2022.

Saham Credit Suisse yang tercatat di bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah hampir 14 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Saham Bank di Amerika Serikat Rontok

Dalam beberapa hari terakhir, krisis di sektor keuangan berpusat di sekitar bank daerah karena Silicon Valley Bank dan Sigantur Bank anjlok. Dua bank itu merupakan korban dari manajemen yang buruk dalam hadapi kenaikan suku bunga sebanyak delapan kali oleh the Federal Reserve dalam 12 bulan terakhir. Perhatian pun beralih ke bank-bank besar pada Rabu pekan ini.

“Kami melihat gejolak bank yang dimulai di Silicon Valley. Itu benar-benar menyebar ke seluruh dunia. Pasar menyadari kalau Anda melihat bank dalam masalah karena banyak model profitablitas mereka didasarkan pada sebagian besar suku bunga nol,” ujar Analis Oanda, Edward Moya.

Saham bank besar di Amerika Serikat turun imbas Credit Suisse. Saham Citigroup melemah 5,4 persen. Saham Wells Fargo dan Goldman Sachs anjlok lebih dari 3 persen. The Financial Select Sector SDPR Fund merosot 2,7 persen.

Sementara itu, saham bank regional menguat sehingga angkat sentimen pasar lebih luas. SDPR S&P 500 Regional Banking susut 1,6 persen.

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street 14 Maret 2023

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Selasa, 14 Maret 2023. Wall street melesat seiring investor bertaruh risiko penularan setelah penutupan Silicon Valley Bank dan Signature Bank telah teratasi.

Dikutip dari CNBC, pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 336,26 poin atau 1,06 persen ke posisi 32.155,40 menghentikan penurunan beruntun dalam lima hari. Indeks S&P 500 bertambah 1,65 persen ke posisi 3.919,29. Indeks Nasdaq melesat 2,14 persen ke posisi 11.428,15.

Antusiasme investor membeli saham bank kehilangan tenaga pada perdagangan Selasa sore waktu setempat. Akan tetapi, banyak yang masih membukukan keuntungan, menandai pergantian dari aksi jual pada dua sesi yang dalam karena investor semakin yakin kalau sejumlah nama saham bank tidak akan alami nasib sama seperti Silicon Valley Bank dan Signature.

Pada Minggu,12 Maret 2023, regulator mengatakan membuat rencana untuk mendukung semua deposan di dua bank. The SPDR S&P Regional Banking ETF (KRE) ditutup naik 2 persen, dan mendapatkan kembali sejumlah kekuatan setelah turun 12 persen sehari sebelumnya. Saham First Republic Bank naik hampir 27 persen setelah ditutup turun hampir 62 persen pada Senin, 13 Maret 2023. Saham KeyCorp menguat hampir 7 persen setelah turun 27 persen.

Pelaku pasar melihat ke depan untuk apa selanjutnya untuk sektor perbankan sehubungan dengan gejolak baru-baru ini. Vice President of Portofolio Management Allianz Investment Management, Charlie Ripley menuturkan, pengumuman backstop mengubah sentimen atau menggeser gelombang hingga batas tertentu.

 

4 dari 4 halaman

11 Sektor Saham Menguat

"Ini dimulai dengan reaksi spontan, dan kemudian butuh beberapa waktu untuk menggali detail dan memahami risiko sebenarnya dan memahami di mana eksposur yang sebenarnya,” kata dia.

11 sektor saham di S&P 500 reli pada perdagangan Selasa pekan ini. Namun, saham melemah pada perdagangan Selasa sore karena investor merespons berita tentang jet tempur Rusia yang menjatuhkan pesawat tak berawak Amerika Serikat di Laut Hitam. Pelaku pasar juga fokus pada data inflasi AS terbaru.

Indeks harga konsumen naik 0,4 persen pada Februari 2022 sesuai perkiraan konsensus ekonom yang disurvei Dow Jones. Kenaikan tahunan 6 persen juga sejalan dengan harapan ekonom.

Apa yang disebut inflasi yang hilangkan harga makanan dan energi yang tidak stabi, tumbuh dari bulan sebelumnya sedikit lebih tinggi dari perkiraan 0,5 persen. Sedangkan kenaikan dari tahun ke tahun sebesar 5,5 persen sejalan dengan apa yang diperkirakan.

“Ini adalah reli yang melegakan, kami akan menyebutnya. Mengingat tidak ada kejutan besar dalam CPI dan kemudian hanya kurang kejutan dalam semalam. Pasar menyambut itu," ujar Kepala LPL Financial, Adam Turnquist.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.