Sukses

Astra Agro Siapkan Belanja Modal hingga Rp 1,7 Triliun pada 2023

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) akan memakai belanja modal antara lain untuk tanaman belum menghasilkan, penanaman kembali atau replanting, serta perbaikin infrastruktur.

Liputan6.com, Semarang - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 1,7 triliun pada 2023.

Chief Executive Officer (CEO) Astra Agro Lestari, Santosa menuturkan, pihaknya menyiapkan belanja modal sekitar Rp 1,5 triliun - Rp 1,7 triliun pada 2023. 

"Capex range Rp 1,5 triliun - Rp 1,7 triliun, tapi belum final karena melihat pergerakan harga pupuk," kata Santosa saat Talk to The CEO 2023, Jumat (17/2/2023).

Belanja modal tersebut mayoritas dialokasikan untuk tanaman belum menghasilkan (TBM), sisanya untuk penanaman kembali (replanting), perbaikan infrastruktur.

"(Belanja modal paling besar) pasti untuk tanaman belum menghasilkan range mungkin antara 50-70 persen, lihatnya harga pupuk semester II belum tahu, pupuk komponen paling besar untuk perawatan," kata dia.

Santosa menegaskan, belanja modal tersebut sepenuhnya berasal dari kas internal.

"Kalau dana pasti dari operating cashflow, karena sudah refinance tahun lalu, pasti kita akan ambil dari internal cash flow," ujar dia.

Astra Agro Tegaskan Komitmen Sustainability

Mengutip keterangan tertulis, prinsip-prinsip keberlanjutan sangat penting untuk diterapkan. Karena itulah sejak awal beroperasi Astra Agro menetapkan pondasi paling dasar operasional perusahaan yang fokus pada Tiga P: yaitu Portofolio, People, dan Public Contribution.

Tidak semata berbisnis, kepedulian kepada masyarakat dan lingkungan sekitar serta semangat berkontribusi menjadi komitmen perusahaan. Untuk memperkuat komitmen tersebut, Astra Agro menetapkan “Astra Agro Sustainability Aspirations”.

"Bagi kami, ini semacam penegasan kembali bahwa Astra Agro in line dengan kecenderungan global yang memang sudah semestinya concern pada isu-isu dan tuntutan sustainability," kata Presiden Direktur Astra Agro, Santosa, pada acara Talk to The CEO bersama media yang digelar di Rest Area 456, Salatiga, 17 Februari 2023. “Astra Agro Sustainability Aspiration” itu telah ditetapkan sejak awal tahun lalu. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

12 Metrik

Terdapat 12 aspek (metrik) yang Astra Agro tegaskan. Keseluruhannya sejalan dengan target-target yang diharapkan masyarakat dunia melalui Sustainable Development Goals (SDGs).

Aspek-aspek tersebut adalah penurunan emisi, pengelolaan energi, pengelolaan air dan limbah, pengelolaan limbah padat, konservasi lahan gambut, pencegahan deforestasi, dan pencegahan karhutla.

Astra Agro juga berkomitmen untuk menjaga dan melindungi keselamatan serta kesehatan kerja, peduli pada keragaman dan inklusivitas baik di tingkat karyawan maupun direksi. Aspek yang berkaitan langsung dengan public contributions tercantum juga dalam dokumen aspirasi itu. Astra Agro akan terus mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Tiap aspek dilengkapi dengan ukuran-ukuran yang diharapkan telah tercapai pada 2030,” kata Santosa.

Selain aspek-aspek yang telah disebutkan di atas, yang juga tidak kalah penting, Astra Agro berkomitmen menjalankan operasional perusahaan dengan menerapkan good corporate governance (GCG).  Bahkan, GCG ini menjadi enablers bagi terwujud dan tercapainya seluruh aspek yang ditetapkan dalam “Astra Agro Sustainability Aspirations.”

 

 

3 dari 3 halaman

Kinerja Keuangan Astra hingga Kuartal III 2023

Sebelumnya, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatat penurunan pendapatan dan laba bersih selama sembilan bulan pertama 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu, 30 Oktober 2022, PT Astra Agro Lestari Tbk meraih pendapatan Rp 16,15 triliun hingga kuartal III 2022. Pendapatan tersebut turun 8,31 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,01 triliun. Beban pokok pendapatan susut 3,79 persen menjadi Rp 13,85 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,40 triliun.

Dengan demikian, laba bruto terpangkas 26,30 persen menjadi Rp 2,66 triliun hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,61 triliun.

Perseroan mencatat beban umum dan administrasi Rp 657,29 miliar hingga kuartal III 2022. Beban umum dan administrasi tersebut naik 5,69 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 621,87 miliar.

Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan tercatat Rp 1,21 triliun hingga September 2022. Laba tersebut merosot 17,2 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,46 triliun. Laba per saham dasar atau dilusi tercatat Rp 631,74 hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 763,34.

Total ekuitas tercatat Rp 21,65 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 21,17 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 10,98 triliun hingga kuartal III 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 9,22 triliun.

Astra Agro Lestari mencatat aset naik menajdi Rp 32,63 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 30,39 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 4,87 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 3,89 triliun.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.