Sukses

Momen Valentine, Sektor Saham Ini Bakal Kecipratan Untung, Cek Rekomendasinya

Jika biasa berikan kado saat Valentine dengan cokelat dan bunga, coba kali ini dengan sesuatu yang beda. Salah satunya produk pasar modal dengan memilih saham yang berpotensi cuan.

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Februari identik dengan Valentine Day atau Hari Valentine. Momen Hari Kasih Sayang tersebut biasanya dirayakan setiap 14 Februari.

Selain itu, pada saat Valentine Day atau Hari Valentine, biasanya orang-orang membagikan kasih sayang salah satunya dengan memberi bunga dan cokelat. Namun, ternyata bisa juga memberikan saham sebagai hadiah Hari Valentine.

"Saham dapat dijadikan kado atau hadiah, seperti halnya mahar saham untuk pernikahan," kata Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Minggu (12/2/2023).

Menurut ia, terdapat beberapa sektor saham yang bakal diuntungkan oleh momentum Valentine, seperti ritel dan juga konsumer. 

"Sektor yang akan diuntungkan masih terkait ritel dan konsumer, karena seiring meningkatnya daya beli masyarakat dan semakin ramainya pusat perbelanjaan," kata dia.

Bagi investor, Jono memilih saham MYOR dan MAPI untuk dipertimbangkan selama momen Valentine tersebut.

Jono menyebutkan, untuk saham MYOR bisa diperhatikan dengan target harga Rp 2.600 dan MAPI dengan target harga Rp 1.600.

Sejalan dengan Jono, Senior Investment Information Mirae Asset, Martha Christina mengungkapkan, saham yang diuntungkan oleh momen Valentine antara lain konsumer, makanan dan minuman (FnB), resto dan juga ritel.

"Mungkin lebih ke konsumer, FnB, resto, ritel juga belanja meningkat, barang kebutuhan primer dan pakaian," kata Martha.

Meski demikian, peningkatan tersebut tidak terlalu signifikan, tapi ada sedikit kenaikan. Hal itu disebabkan momentum Valentine hanya sementara. 

Dengan demikian, Martha merekomendasikan saham MYOR, ICBP dengan target harga Rp 12.000 per saham, LPPF dengan target harga Rp 5.650 per saham, dan MAPI Rp 1.400 per saham. Ia menyebutkan, target harga tersebut merupakan target jangka panjang setahun ke depan.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Inflasi Tinggi, Warga AS Bakal Kurangi Pengeluaran di Hari Valentine

Sebelumnya, menjelang perayaan Valentine Day, inflasi di Amerika Serikat sudah menunjukkan penurunan. Negara itu mencatat inflasi telah menurun menjadi 6,5 persen pada Desember 2022. 

Meski inflasi sudah menunjukkan penurunan, masyarakat di AS masih menghadapi mahalnya harga di pertokoan dan restoran, salah satunya untuk perayaan Hari Valentine.

Melansir CNBC International, Jumat (10/2/2023) tingginya biaya hidup telah mendorong 41 persen orang di Amerika untuk memutuskan tidak mengeluarkan banyak uang saat Hari Valentine, dan 23 persen lainnya masih ragu apakah akan merayakan Valentine tahun ini, menurut survei terbaru oleh platform ulasan Trustpilot.

Alih-alih membeli cokelat dan kencan makan malam, survei tersebut juga menemukan hampir separuh orang di AS Amerika berencana tidak akan membuat pengeluaran Hari Valentine, dan uang tersebut akan dipakai untuk keperluan sehari-hari seperti bensin, biaya sewa, dan bahan makanan. 

Perayaan Valentine Day tampaknya juga masih cukup mahal di negara itu.

Data yang dikumpulkan oleh situs keuangan pribadi The Balance menunjukkan, harga cokelat dan kartu Hari Valentine di AS ikut terdampak inflasi.

Sejumlah harga sebatang permen coklat di AS naik menjadi USD 2,60 pada Desember 2022, yang kira-kira mewakili kenaikan 12 persen dari tahun sebelumnya.

Selain itu, biaya makan malam di restoran juga semakin mahal.

Restoran merasakan sedikit kenaikan biaya untuk bahan dan tenaga kerja, menyebabkan beberapa orang menaikkan harga menu mereka dan membebankan biaya kepada pelanggan. Biaya keseluruhan untuk makan di luar di AS per Desember 2022 naik 8,2 persen dibandingkan tahun lalu, menurut data BLS.

 

3 dari 4 halaman

Bakal Rogoh Rp 389 Triliun, Ini Sederet Hadiah Valentine Day Paling Diminati Warga AS

Sebelumnya, warga di Amerika Serikat berencana menghabiskan pengeluaran hingga USD 25,9 miliar atau setara Rp 389,8 triliun pada perayaan Valentine's Day atau Hari Kasih Sayang tahun ini. 

Hal itu diungkapkan dalam survei tahunan dari National Retail Federation (NRF).

Melansir CNBC International, Selasa (31/1/2023) angka tersebut naik dari USD 23,9 miliar tahun lalu dan menandai tahun pengeluaran tertinggi kedua sejak NRF mulai mensurvei pada tahun 2004.

Lebih dari separuh responden juga mengatakan berencana untuk merayakan Hari Valentine. Meskipun demikian, tidak semua akan mengeluarkan uang untuk perayaan tersebut.

Adapun temuan dalam survei NFR yang mengungkapkan generasi milenial menjadi kelompok usia dewasa di AS yang akan menghabiskan pengeluaran terbanyak saat perayaan Hari Valentine. Mereka berencana menghabiskan rata-rata USD 336 untuk menyambut Hari Kasih Sayang bersama pasangan.

Kemudian ada konsumen berusia 25 hingga 34 tahun di AS yang berencana membelanjakan rata-rata USD 238.

Dari responden yang mengatakan akan membelanjakan uang selama Hari Valentine, berikut sederet kado yang akan mereka beli:

  • Permen: 57 persen
  • Kartu ucapan: 40 persen
  • Bunga: 37 persen
  • Makan malam romantis : 32 persen
  • Perhiasan: 21 persen
  • Kartu hadiah: 20 persen
  • Pakaian: 19 persen

 

4 dari 4 halaman

Kata Pakar Keuangan

Pakar keuangan di Amerika Serikat, Pattie Ehsaei pun menyarakan pasangan yang merencanakan pengeluaran di Hari Valentine agar jangan sampai berutang.

"Uang yang Anda simpan bisa digunakan untuk banyak hal lain, seperti cicilan rumah, melunasi hutang atau tabungan," jelasnya. 

Selain itu, juga ada pilihan hadiah dengan harga yang lebih terjangkau, Alih-alih mengirim mawar segar, mungkin Anda bisa memilih mawar yang kering, menurut Ehsaei.

"Mawar kering harganya kurang dari setengah (harga mawar segar) dan bertahan selama berbulan-bulan, terkadang bertahun-tahun," imbuhnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.