Sukses

Rights Issue, Adhi Karya Patok Harga Rp 550 per Saham

Adhi Karya akan melepas saham maksimal 7,04 miliar saham baru seri B atas nama dengan nilai nominal Rp100 per saham dalam rangka rights issue.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) resmi menambah modal melalui penawaran umum terbatas II (PUT II) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Senin (17/10/2022), Adhi Karya akan melepas saham sebanyak-banyaknya sebesar 7,04 miliar saham baru seri B atas nama dengan nilai nominal Rp100 per saham (saham HMETD).

Pemegang 10 juta saham lama Perseroan yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal terakhir pencatatan (Recording Date) pada pukul 15.00 WIB berhak atas 19.783.232 HMETD di mana 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp550 per saham. 

Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam PUT II ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp3,87 triliun.

Selaku pemegang saham utama, pemerintah Indonesia akan melaksanakan haknya sesuai dengan porsi kepemilikan dalam PUT II ini. Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 27 Tahun 2014 yang direvisi melalui Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2015, dimana pelaksanaannya telah ditetapkan berdasarkan PP No. 32 tanggal 21 September 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Pemerintah melakukan penambahan penyertaan modal ke dalam modal saham emiten dengan nilai penambahan penyertaan modal negara sebesar paling banyak Rp1,97 triliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.

"Seluruh saham HMETD ini akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. Saham HMETD memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal (termasuk hak dividen) dengan saham lain Perseroan yang telah disetor penuh,” tulis manajemen perseroan, Senin (17/10/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Alokasi Dana Rights Issue

Lebih lanjut disebutkan dalam keterbukaan informasi, setiap saham HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah. Pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, berhak atas pecahan saham tersebut dan wajib dijual oleh perseroan serta hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening perseroan.

"Para pemegang saham lama tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan dalam PUT II ini sesuai dengan HMETD-nya maka para pemegang saham lama akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) dalam jumlah maksimum sebesar 66,42 persen,” tulis manajemen perseroan.

Adapun rincian rencana alokasi dana hasil right issue sebesar-besarnya sekitar Rp1,4 triliun untuk setoran modal kepada PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) (entitas asosiasi perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 24 persen) dalam rangka membiayai pembangunan proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo. Penggunaan dana pada proyek ini mulai dilakukan pada 2022.

Selain itu, sekitar Rp 0,390 triliun untuk setoran modal kepada PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) (entitas asosiasi Perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 12,50 persen) dalam rangka membiayai pembangunan Proyek Tol Yogyakarta-Bawen. Penggunaan dana pada proyek ini mulai dilakukan pada 2022.

Selanjutnya, sekitar Rp0,185 triliun untuk setoran modal kepada PT Karian Water Services (KWS) (entitas asosiasi perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 30,00 persen) dalam rangka membiayai pembangunan proyek SPAM Karian-Serpong (Timur). Penggunaan dana pada proyek ini mulai dilakukan pada 2023.

Pada penutupan perdagangan Senin, 17 Oktober 2022, saham ADHI turun 2,78 persen ke posisi Rp 700 per saham. Saham ADHI dibuka stagnan di Rp 720 per saham. Saham ADHI berada di level tertinggi Rp 720 dan terendah Rp 695 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.579 kali dengan volume perdagangan 88.243 saham. Nilai transaksi Rp 6,2 miliar.

3 dari 4 halaman

Jadwal Rights Issue

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) : 7 April 2022 

Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran HMETD dari OJK : 14 Oktober 2022 

Tanggal Terakhir Pencatatan (Recording Date) untuk Memperoleh HMETD : 26 Oktober 2022 Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD (Cum-Right) Pasar Reguler dan Pasar Negoisasi Pasar Tunai : : 24 Oktober 2022-26 Oktober 2022 

Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD (Ex-Right) Pasar Reguler dan Pasar Negoisasi Pasar Tunai : : 25 Oktober 2022-27 Oktober 2022 

Tanggal Distribusi HMETD : 27 Oktober 2022 

Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 28 Oktober 2022 

Periode Perdagangan HMETD : 28 Oktober – 8 November 2022 

Periode Pendaftaran, Pembayaran dan Pelaksanaan HMETD : 28 Oktober – 8 November 2022 Periode Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD : 1 November – 10 November 2022 Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Saham Tambahan : 10 November 2022 

Tanggal Penjatahan : 11 November 2022 

Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan atas pemesanan saham tambahan : 15 November 2022 

 

4 dari 4 halaman

Target Kontrak dari IKN

Sebelumnya, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membidik kontrak senilai Rp 3,5 triliun dari proyek Ibu Kota Negara (IKN) pada 2022.

Hingga 12 September 2022, Direktur Human Capital dan Sistem Adhi Karya Agus Karianto mengatakan perseroan telah mengantongi setengahnya atau sebesar Rp 1,5 triliun.

"Sementara, Rp 1,5 triliun sudah kita dapatkan dari target Rp 3–Rp 3,5 triliun untuk IKN tahun ini,” kata Agus dalam Public Expose Live 2022, Senin, 12 September 2022.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat gelar 19 paket pekerjaan infrastruktur IKN. Dari total itu, perseroan berhasil memperoleh empat paket senilai Rp 1,5 triliun. Rinciannya, ada proyek pembangunan hunian pekerja dengan sistem modular.

Dalam proyek ini, perseroan akan melakukan kerja sama operasional (KSO) dengan BUMN lain, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

"KSO dengan Wijaya Karya modular hunian pekerja. Di mana yang punya saat ini di BUMN karya baru Adhi Karya dan Wijaya Karya,” imbuh Agus.

Kemudian proyek Jembatan Pulau Balang yang akan menghubungkan Balikpapan dengan lokasi IKN. Pada proyek ini, perseroan juga melakukan KSO dengan porsi kontrak yang diperoleh ADHI senilai RP 100 miliar. Selanjutnya, perseroan juga andil dalam proyek pembangunan Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang-KKT Karangjoang, dengan porsi kontrak senilai Rp 1,1 triliun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.