Sukses

Perusahaan Investasi Warren Buffett Catat Rugi Belum Terealisasi Rp 1.022,9 Triliun

Penurunan tajam investasi di sejumlah saham membuat Berkshire Hathaway melaporkan kerugian investasi yang belum direalisasi sebesar USD 66,9 miliar atau sekitar Rp 1.022,93 triliun

Liputan6.com, Jakarta - Portofolio saham publik Berkshire Hathaway, perusahaan investasi milik miliarder sekaligus investor Warren Buffett terbilang cukup besar. Sehingga kinerjanya akan berdampak besar pada kinerja keseluruhan untuk S&P 500.

Portofolio yang bernilai USD 323 miliar per 30 Juni itu, mencatatkan kerugian besar yang belum direalisasi pada kuartal II 2022 di tengah aksi jual pasar saham yang luas. Beberapa investasi terbesar Buffett mendorong sebagian besar penurunan. Hal itu antara lain investasi di Apple, Bank of America, dan American Express semuanya turun lebih dari 20 persen selama periode tersebut.

Penurunan tajam itu membuat Berkshire Hathaway melaporkan kerugian investasi yang belum direalisasi sebesar USD 66,9 miliar atau sekitar Rp 1.022,93 triliun (kurs Rp 15.291 per USD) selama kuartal II 2022. Kerugian itu berdampak pada laba per saham dari Berkshire.

Menurut perhitungan analis indeks senior S&P Dow Jones Indices Howard Silverblatt, EPS kuartal kedua S&P 500 akan turun 12 persen dari tahun ke tahun (year on year/yoy) menjadi USD 42,74 per saham dari USD 48,39 per saham.

"Kerugian 'investasi yang belum direalisasiKAN Berkshire Hathaway pada kuartal II 2022 senilai USD 66,9 miliar menurunkan S&P 500 EPS sekitar USD 4,74 per saham," kata Silverblatt dalam laporan pendapatan dan perkiraan S&P 500, dikutip dari Business Insider, Senin (10/10/2022).

Warren Buffett tidak khawatir dengan penurunan tersebut, karena Berkshire mengatakan penurunan itu tak terlalu berarti.

"Kami percaya bahwa keuntungan/kerugian investasi, baik yang direalisasikan dari penjualan atau yang belum direalisasi dari perubahan harga pasar, seringkali tidak berarti dalam hal memahami pendapatan konsolidasi yang dilaporkan atau mengevaluasi kinerja ekonomi berkala kami. Kami terus percaya keuntungan/kerugian investasi yang dicatat dalam pendapatan dalam periode tertentu memiliki nilai analitis atau prediktif yang kecil," kata Berkshire Hathaway.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Warren Buffett Sebut Apple Bagian dari Empat Raksasa Berkshire Hathaway

Sebelumnya, Warren Buffett menganggap raksasa teknologi Apple, sebagai salah satu dari empat pilar yang mendorong Berkshire Hathaway. Sebagian besar pilar ini berasal dari ekonomi lama yang dia didirikan selama lima dekade terakhir.

Dalam surat tahunannya kepada pemegang saham yang dirilis pada Sabtu, 26 Februari 2022, legenda investasi berusia 91 tahun itu mencatatkan Apple di bawah judul "Our Four Giants". Warren Buffett bahkan menyebut Apple sebagai perusahaan paling penting kedua setelah kelompok asuransi Berkshire.

"Tim Cook, CEO Apple yang brilian, dengan tepat menganggap pengguna produk Apple sebagai cinta pertamanya, tetapi semua konstituennya yang lain juga mendapatkan manfaat dari sentuhan manajerial,” demikian dikutip dari surat tersebut.

Ia kagum dari strategi Cook untuk pembelian kembali saham Apple. Hal itu memberi kenaikan kepemilikan saham Apple milik Warren Buffett.

“Apple, giant runner-up kami yang diukur dengan nilai pasar akhir tahun, adalah jenis holding yang berbeda. Di sini, kepemilikan kami hanya 5,55 persen, naik dari 5,39 persen tahun sebelumnya,” ujar Buffett dilansir dari CNBC, Minggu (27/2/2022).

"Peningkatan itu terdengar seperti kentang kecil. Tetapi pertimbangkan setiap 0,1 persen dari pendapatan Apple 2021 berjumlah USD 100 juta. Kami tidak menghabiskan dana Berkshire untuk mendapatkan tambahan kami. Pembelian kembali Apple berhasil,”.

 

3 dari 4 halaman

Mulai Beli Saham Apple pada 2016

Berkshire mulai membeli saham Apple pada 2016 di bawah pengaruh deputi investasi Buffett, Todd Combs dan Ted Weschler. Pada pertengahan 2018, Warren Buffett mengumpulkan 5 persen saham Apple dengan biaya USD 36 miliar atau sekitar Rp 517,13 triliun. Saat ini, investasi Apple bernilai lebih dari USD 160 miliar atau sekitar Rp 2.370 triliun (asumsi kurs Rp 14.365 per dolar AS).

"Penting untuk dipahami hanya dividen dari Apple yang dihitung dalam laporan pendapatan GAAP Berkshire dan tahun lalu, Apple membayar kami USD 785 juta di antaranya,” ujar Buffett.

“Namun, ‘bagian’ kami dari pendapatan Apple berjumlah USD 5,6 miliar yang mengejutkan. Sebagian besar dari apa yang dipertahankan perusahaan digunakan untuk membeli kembali saham Apple, tindakan yang kami banggakan,” kata dia.

Berkshire adalah pemegang saham terbesar Apple. Buffett telah menikmati dividen regular dari raksasa teknologi selama bertahun-tahun rata-rata sekitar USD 775 juta per tahun atau sekitar Rp 11,13 triliun.

4 dari 4 halaman

Kereta Api dan Energi

Buffett juga memuji bisnis kereta apinya BNSF dan segmen energi BHE sebagai dua raksasa konglomerat lainnya yang mencatat rekor pendapatan pada 2021.

“BNSF, raksasa ketiga kami terus menjadi arteri nomor satu perdagangan Amerika yang menjadikannya aset yang sangat diperlukan bagi Amerika dan juga untuk Berkshire,” ujar dia.

Ia menambahkan, BHE telah menjadi pembangkit tenaga listrik utilitas dan kekuatan utama dalam angin, matahari, dan transmisi di sebagian besar Amerika Serikat.

Pendapatan operasional Berkshire melonjak 45 persen pada kuartal IV. Hal ini seiring pertumbuhan berkelanjutan di bisnis kereta api, utilitas, dan energi.

Adapun Buffett membeli kembali saham Berskhire senilai USD 27 miliar atau sekitar Rp 387,85 triliun pada 2021. Sementara itu, kas Berskhire mencapai rekor dekati USD 146,7 miliar atau sekitar Rp 2.107 triliun pada 2021.

 

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Berkshire Hathaway merupakan perusahaan milik miliarder ternama Warren Buffet.

    Berkshire Hathaway

  • Warren Buffet adalah salah satu investor yang juga masuk ke dalam jajaran miliarder dunia.

    Warren Buffett

  • Investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

    Investasi