Sukses

BNI Sekuritas Prediksi IHSG Rawan Aksi Ambil Untung, Simak Rekomendasi Saham Pilihannya

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan, secara teknikal, IHSG menunjukkan pola double top 7.135 dan closing di bawah 5-day MA.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami profit taking atau aksi ambil untung dalam pola konsolidasi pada perdagangan saham Senin (10/10/2022).

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan, secara teknikal, IHSG menunjukkan pola double top 7.135 dan closing di bawah 5-day MA. IHSG berada dalam trend bearish selama di bawah 7.148. Sementara IHSG ditutup di bawah 5 day MA (7.052).

Indikator MACD netral, Stochastic rebound dari oversold, telah break pola bearish channel, candle lower low. Menurut Andri, selama IHSG berada di atas support 6.995 - 7.015, IHSG masih berpeluang rebound, dengan  target 7.149, 7.250. Jika gagal, IHSG rawan menuju 6.925, 6.850.

"Level resistance pada perdagangan Senin (10/10) berada di 7.052, 7.094, 7.135, 7.178 dengan level support 7.010, 6.968, 6.925, 6.902. Adapun perkiraan range hari ini berada di 6.975 - 7.070,” tulis Andri dalam riset, Senin, 10 Oktober 2022.

Sebagai gambaran, IHSG ditutup melemah 0,70 persen ke level 7.026,783 pada perdagangan Jumat, 7 Oktober 2022. Dalam sepekan, IHSG melemah 0,20 persen.

Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan, pada Jumat, 7 Oktober 2022, indeks bursa regional Asia Pasifik melemah menjelang laporan bulanan ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan akan menjadi acuan keputusan moneter Bank Sentral AS (The Fed) pada November 2022.

Penurunan signifikan antara lain dicatat oleh Hang Seng dan TSEC Weighted Index masing-masing sebesar 1,51 persen dan 1,37 persen. Sementara bursa di China masih libur. Indonesia mengumumkan cadangan devisa sejumlah USD 130,8 miliar pada September 2022.

Bersamaan, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah signifikan 2,11 persen. Begitu juga dengan S&P 500 yang turun 2,8 persen.

Sementara indeks Nasdaq terkoreksi lebih dalam sebesar 3,8 persen. Angka pengangguran Amerika Serikat (AS) untuk September 2022 di bawah ekspektasi sebesar 3,5 persen, turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,7 persen. Hal ini akan memicu kenaikan suku bunga. Bursa Eropa juga mencatat koreksi setelah rilisnya laporan ketenagakerjaan AS.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut merupakan rekomendasi saham dari BNI Sekuritas untuk perdagangan Senin (10/10/2022) :

 

1.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Resistance :  Rp 8.300, Rp 8.425, Rp 8.550, Rp 8.650.

Support: Rp 8.125, Rp 8.050, Rp 7.925, Rp 7.775.

Rekomendasi: buy Rp 8.000 - Rp 8.100 target Rp 8.300, Rp 8.425. Stop loss di bawah Rp 7.900.

 

2.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

Resistance : Rp 4.400, Rp 4.430, Rp 4.480, Rp 4.540.

Support: Rp 4.300, Rp 4.250, Rp 4.190, Rp 4.110.

Rekomendasi: buy Rp 4.300 - Rp 4.330 target Rp 4.430, Rp 4.500. Stop loss di bawah Rp 4.190.

 

3.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)

Resistance :  Rp 1.385, Rp 1.420, Rp 1.475, Rp 1.525.

Support: Rp 1.350, Rp 1.320, Rp 1.275, Rp 1.205

Rekomendasi: buy if break Rp 1.370 target Rp 1.420, Rp 1.470. Stop loss di bawah Rp 1.275.

 

4.PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

Resistance : Rp 4.180, Rp 4.240, Rp 4.350, Rp 4.470.

Support: Rp 4.100, Rp 4.040, Rp 3.930, Rp 3.810.

Rekomendasi: buy di atas Rp 4.140 target Rp 4.200, Rp 4.240. Stop loss di bawah Rp 4.040.

 

3 dari 4 halaman

Kinerja IHSG pada 3-7 Oktober 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah terbatas pada perdagangan 3-7 Oktober 2022. Analis menilai, sentimen global seperti kebijakan the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) masih menekan laju IHSG.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (7/10/2022), IHSG melemah 0,2 persen ke posisi 7.026,78 dari pekan lalu di kisaran 7.040,79. Kapitalisasi pasar bursa susut 0,04 persen menjadi Rp 9.234,68 triliun.Kapitalisasi pasar itu turun sekitar Rp 3,4 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 9.238,08 triliun.

Rata-rata frekuensi harian bursa tersungkur 1,08 persen menjadi 1.224.595 kali transaksi dari 1.238.025 kali transaksi pada pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian bursa anjlok 7,14 persen menjadi Rp 12,92 triliun dari Rp 13,91 triliun. Namun, rata-rata volume transaksi harian bursa naik 0,55 persen menjadi 23,41 miliar saham dari 23,28 miliar saham.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 1,3 triliun pada Jumat, 7 Oktober 2022. Sepanjang 2022, investor asing membukukan aksi beli Rp 72,94 triliun.

 

4 dari 4 halaman

Ada Rilis IKK hingga Penjualan Ritel

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG sepekan dipengaruhi sentimen global, salah satunya kekhawatiran pelaku pasar akan kenaikan fed fund rate (FFR) uang cenderung agresif dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve. Ini ditunjukkan dengan masih meningkatnya imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun.

"Sementara itu ada pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, rilis data inflasi Indonesia yang cenderung meningkat secara YoY dan turunnya cadangan devisa Indonesia,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Pada pekan depan, Herditya mengatakan, IHSG masih rawan koreksi untuk uji area 7.000. Selama tidak terkoreksi ke bawah 6.900 sebagai level support, IHSG berpeluang menguat kembali ke 7.135. Adapun sentimen pengaruhi IHSG antara lain rilis data indeks kepercayaan konsumen (IKK) dan penjualan ritel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.