Sukses

Kejar Modal Inti, Deretan Emiten Bank Siap Ramaikan Rights Issue

Dana yang diperoleh dari rights issue akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka pemenuhan modal inti minimum.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah emiten perbankan siap gelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada paruh kedua tahun ini.

Teranyar, PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) mengumumkan rights issue dengan melepas 5 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per lembar.

Mengutip pengumuman perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (27/8/2022), dana yang diperoleh dari rights issue akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka pemenuhan modal inti minimum berdasarkan POJK No. 12/POJK.03.2020 tentang konsolidasi bank umum.

Sisanya, akan digunakan untuk modal kerja melalui penegmbangan usaha dalam bentuk ekspansi kredit. Perseroan akan meminta restu pemegang saham terkait rencana rights issue pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan digelar 20 September 2022.

Berikut deretan emiten bank yang akan rights issue dikutip dari berbagai sumber:

-PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO)

Sebelumnya, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) juga mengumumkan rencana aksi serupa. PT Bank Raya Indonesia Tbk akan menawarkan sebanyak-banyaknya 3,5 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 melalui rights issue.

Bank Raya Indonesia akan memakai dana rights issue untuk memperkuat permodalan perseroan yang dapat digunakan sebagai ekspansi modal kerja dan penyaluran kredit. Perseroan berharap aksi korporasi ini dapat berkontribusi positif terhadap kinerja keuangan perseroan. Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, perseroan akan menggelar RUPSLB pada 22 September 2022. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

BSI hingga Bank Ganesha

- Bank Syariah Indonesia

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI berencana gelar rights issue dengan menerbitkan maksimal 6 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau maksimum senilai Rp 5 triliun.

BSI berencana mengalokasukan dana hasil rights issue untuk penyaluran pembiayaan dalam mendukung pertumbuhan bisnis perseroan. Dengan pelaksanaan rights issue tersebut, perseroan akan memiliki kecukupan modal yang baik dengan CAR lebih dari 20 persen dan penambahan profitability yang optimal bagi pemegang saham dengan proyeksi dan return on equity (ROE) lebih dari 20 persen.

Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, Bank Syariah Indonesia akan meminta persetujuan pemegang saham pada 23 September 2022.

- Bank Ganesha Tbk (BGTG)

PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) jugak akan menggelar aksi serupa dengan melepas sebanyak-banyaknya 7,5 miliar saham baru dnegan nilai nominal Rp 100 per saham.

Bank Ganesha akan memakai dana rights issue untuk memperkuat struktur permodalan yang akan digunakan Perseroan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha Perseroan melalui pemberian kredit, termasuk pemberian kredit dengan layanan digital. Lebih lanjut, perseroan akan meminta restu pemegang saham atas rencana ini pada RUPSLB yang akan digelar pada 26 September 2022.

3 dari 4 halaman

BTN hingga Bank Victoria International

- BTN

Pada semester II ini, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTB) atau BTN akan melakukan rights issue. Aksi ini setali rencana penyertaan modal negara (PMN) dari pemerintah kepada perseroan senilai Rp 2,98 triliun.

Besaran PMN itu merujuk pada porsi kepemilikan pemerintah atas saham BBTN sebesar 60 persen. “BTN membutuhkan tambahan modal. PMN Rp 2,98 triliun sudah disetujui. Tambahan modal ini akan dilakukan melalui rights issue di kuartal III atau kuartal IV," kata Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam pemberitaan Liputan6.com sebelumnya.

Rencananya, perseroan akan meminta restu pemegang saham terkait rights issue sekaligus membahas rinciannya melalui RUPSLB yang dijadwalkan terselenggara pada 20 September 2022. 

 

-Bank Victoria International

Bank Victoria International akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 5 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dalam rangka rights issue. Dana hasil rights issue setelah dikurangi dengan seluruh biaya terkait pelaksanaan HMETD akan digunakan memperkuat struktur modal dalam rangka memenuhi modal inti minimum berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 12/POJK.03

Selain itu, dana rights issue untuk modal kerja melalui pengembangan usaha dalam ekspansi kredit.

Untuk melakukan aksi korporasi ini, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 September 2022.

4 dari 4 halaman

Penutupan IHSG Jumat 26 Agustus 2022

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) makin merosot menyambut akhir pekan, Jumat (26/8/2022). Tekanan terhadap IHSG tersebut juga didorong mayoritas sektor saham yang lesu.

Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah 0,54 persen ke posisi 7.135,24. Indeks LQ45 melemah 0,71 persen ke posisi 1.014,27. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Menyambut akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.194,08 dan terendah 7.135,24.

Sebanyak 289 saham melemah sehingga menekan IHSG. 216 saham menguat dan 195 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.402.807 kali. Volume perdagangan 30,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.745.

Secara sektoral, mayoritas sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham teknologi dengan indeks sektor saham IDXtechno susut 1,14 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 0,99 persen, indeks sektor saham IDXindustry susut 0,73 persen, indeks sektor saham IDXbasic susut 0,47 persen, indeks sektor saham IDXfinance turun 0,31 persen, dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal melemah 0,23 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy menguat 0,78 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXproperty bertambah 0,40 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur menanjak 0,20 persen. Selain itu, indeks sektor saham IDXhealth mendaki 0,13 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.