Sukses

Laba Indika Energy Meroket 1.571,23 Persen pada Semester I 2022

PT Indika Energy Tbk (INDY) catat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada semester I 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indika Energy Tbk (INDY) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022. Pada periode tersebut, Indika Energy berhasil mengantongi laba bersih sebesar USD 200,65 juta atau sekitar Rp 2,99 triliun (kurs Rp 14.907 per USD).

Laba tersebut naik 1.571,23 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 12,01 juta. Capaian itu sejalan dengan kenaikan pendapatan perseroan pada semester I 2022 yang mencapai USD 1,94 miliar. Naik 66,48 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 1.16 miliar.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok kontrak dan penjualan naik menjadi USD 1,27 miliar dari USD 905,74 juta pada semester I 2021. Meski begitu, laba kotor perseroan masih tumbuh 158,34 persen menjadi USD 668,87 juta dari USD 258,91 juta pada semester I 2022.

Sepanjang paruh pertama tahun ini, perseroan mencatatkan bagian laba bersih entitas asosiasi sebesar USD 10,4 juta. Lalu beban penjualan, umum, dan administrasi sebesar USD 92,63 juta. Pendapatan investasi tercatat USD 3,24 juta, beban keuangan USD 53,15 juta, amortisasi aset tidak berwujud sebesar USD 68,04 juta, perubahan nilai wajar utang kontinjensi USD 5,61 juta, dan beban lain-lain USD 5,5 juta.

Dari rincian tersebut, diperoleh laba sebelum pajak sebesar USD 453,68 juta, dari USD 87,85 juta pada semester I 2021. Setelah dikurangi beban pajak, perseroan berhasil mengukuhkan laba bersih periode berjalan sebesar USD 228,54 juta, naik 691,94 persen dibandingkan semester I 2021 sebesar USD 28,86 juta.

Sementara laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I 2022 tercatat sebesar USD 200,65 juta, naik 1.571,23 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 12,01 juta. Sehingga laba per saham menjadi USD 0,0385 dari sebelumnya USD 0,0007.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aset

Dari sisi aset sampai dengan akhir Juni 2022 tercatat sebesar USD 3,97 miliar, naik dari posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 3,69 miliar. Terdiri dari aset lancar sebesar USD 2,32 miliar dan aset tidak lancar sebesar USD 1,65 miliar. Liabilitas sampai dengan Juni 2022 relatif sama dibanding posisi akhir Desember 2021, yakni senilai USD 2,8 miliar.

Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar USD 1,11 miliar dan liabilitas jangka panjang USD 1,69 miliar. Sementara ekuitas sampai dengan Juni 2022 tercatat naik menjadi USD 1,17 miliar dari USD 883,71 juta pada akhir Desember 2021.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 5 Agustus 2022, saham INDY menguat 5,32 persen ke posisi Rp 2.770 per saham. Saham INDY naik 70 poin ke posisi Rp 2.700 per saham pada pembukaan perdagangan.

Saham INDY berada di level tertinggi Rp 2.830 dan terendah Rp 2.650 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.584 kali dengan volume perdagangan 577.266 saham. Nilai transaksi Rp 158,6 miliar.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Garap Kendaraan Listrik, Anak Usaha Indika Bikin Perusahaan Mitra Motor Group

Sebelumnya, PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak usahanya PT Indika Energy Infrastructure Tbk (IEI) dan PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI) mendirikan perusahaan bernama PT Mitra Motor Group pada 17 Juni 2022.

Mengutip keterbukaan informasi BEI, ditulis Rabu (22/6/2022), PT Indika Energy Tbk menjelaskan pendirian kegiatan usaha Mitra Motor Group ini untuk melakukan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih. Kemudian melakukan perdagangan besar mobil baru dan suku cadang kendaraan bermotor roda empat atau lebih dan aksesorisnya, dan melakukan usaha pengoperasian instalasi penyediaan listrik dan melakukan jasa konsultasi manajemen.

Pemegang saham Mitra Motor Group ini antara lain PT Indika Energy Tbk (IEI) sebesar 0,0025 persen dan PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI) sebesar 99,99 persen.

“Penyertaan saham perseroan dalam Mitra Motor Group merupakan langkah perseroan untuk melakukan ekspansi usaha di sektor kendaraan listrik di Indonesia,” tulis perseroan.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 21 Juni 2022, saham INDY menguat 3,13 persen ke posisi Rp 2.640 per saham. Saham INDY berada di level tertinggi Rp 2.670 dan terendah Rp 2.580 per saham. Total volume perdagangan 22.221.500 saham. Nilai transaksi Rp 58,3 miliar. Total frekuensi perdagangan 4.671 kali.

Sepanjang tahun berjalan 2022, saham INDY melambung 70,87 persen ke posisi Rp 2.640 per saham. Saham INDY berada di level tertinggi Rp 3.150 dan terendah Rp 1.460 per saham. Total frekuensi perdagangan 5,76 miliar saham. Nilai transaksi Rp 13,4 triliun. Total frekuensi perdagangan 1,17 juta kali.

4 dari 4 halaman

Kembangkan Motor Listrik

Sebelumnya, PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak usahanya PT Solusi Mobilitas Indonesia dan PT Indika Energy Infrastructure menandatangani perjanjian investasi dengan Alpha JWC III, LP  (Alpha) pada 19 Mei 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (21/5/2022), PT Indika Energy Tbk melalui anak usahanya teken perjanjian investasi dengan Alpha untuk sektor kendaraan listrik roda dua melalui investasi pada PT Ilectra Motor Group (IMG).

Perseroan menyatakan, rencana transaksi ini dilakukan melalui mekanisme pinjaman yang dapat dikonversikan sejumlah USD 7,5 juta atau sekitar Rp 110 miliar (asumsi kurs Rp 14.667 per dolar Amerika Serikat) pada tanggal penarikan pinjaman oleh IMG kepada Alpha.

“Tanggal jatuh tempo dari perjanjian pinjaman yang dapat dikonversikan ini adalah enam tahun sejak tanggal perjanjian pinjaman yang dapat dikonversikan tersebut, dan dapat diperpanjang sampai dengan 10 tahun sejak tanggal perjanjian tersebut,” demikian mengutip dari keterbukaan informasi BEI.

Perseroan mengatakan, transaksi itu selaras dengan strategi diversifikasi perseroan terutama dalam rangka ekspansi sektor usaha kendaraan listrik di Indonesia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.