Sukses

Top 3: Wika Gedung Bidik Kontrak Baru Rp 7,1 Triliun pada 2022

Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Rabu, 19 Januari 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk atau Wika Gedung (WEGE) menargetkan perolehan kontrak baru senilai Rp 7,1 triliun pada 2022. Adapun target tersebut didominasi oleh proyek pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Dari pemerintah di beberapa Kementerian ini ada pekerjaan-pekerjaan besar yang sudah bisa kami prediksi, ini jadi sasaran utama kami. Kalau diakumulasikan rencana omzet kontrak kami di 2022 Rp 7 triliun," ujar Direktur Utama PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk, Nariman Prasetyo saat webinar Samuel Sekuritas, Selasa, 18 Januari 2022.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan, Human Capital, dan Manajemen Risiko Wika Gedung Syailendra Ogan merincikan segmen dari target tersebut. Di antaranya, proyek pemerintah sekitar Rp 3,8 triliun, BUMN sekitar Rp 2,3 triliun, internal Wika Grup sekitar Rp 200 miliar, dan lainnya Rp 800 miliar.

Artikel Wika Gedung Bidik Kontrak Baru Rp 7,1 Triliun pada 2022 menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Rabu (18/1/2022):

1.Wika Gedung Bidik Kontrak Baru Rp 7,1 Triliun pada 2022

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk atau Wika Gedung (WEGE) menargetkan perolehan kontrak baru senilai Rp 7,1 triliun pada 2022. Adapun target tersebut didominasi oleh proyek pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Dari pemerintah di beberapa Kementerian ini ada pekerjaan-pekerjaan besar yang sudah bisa kami prediksi, ini jadi sasaran utama kami. Kalau diakumulasikan rencana omzet kontrak kami di 2022 Rp 7 triliun," ujar Direktur Utama PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk, Nariman Prasetyo saat webinar Samuel Sekuritas, Selasa, 18 Januari 2022.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan, Human Capital, dan Manajemen Risiko Wika Gedung Syailendra Ogan merincikan segmen dari target tersebut. Di antaranya, proyek pemerintah sekitar Rp 3,8 triliun, BUMN sekitar Rp 2,3 triliun, internal Wika Grup sekitar Rp 200 miliar, dan lainnya Rp 800 miliar.

Berita selengkapnya baca di sini

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Autopedia Sukses Lestari Tetapkan Harga IPO Rp 256 per Saham

PT Autopedia Sukses Lestari Tbk, perusahaan bergerak di bidang balai lelang dan perdagangan eceran mobil menetapkan harga saham perdana Rp 256 per saham dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Harga saham IPO tersebut merupakan batas tengah dari kisaran yang ditawarkan Rp 200-Rp 276 per saham.

Mengutip prospektus perseroan dalam e-ipo.co.id, Selasa (18/1/2022), PT Autopedia Sukses Lestari Tbk menawarkan 2.549.271.000  saham atau sebanyak 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan dengan nilai nominal Rp 16 per saham.

Perseroan akan meraup dana sekitar Rp 652,61 miliar dari IPO. Perseroan akan memakai dana IPO ini antara lain sekitar 64,71 persen untuk modal kerja sehubungan dengan kegiatan usaha baru yang sudah mulai beroperasi sejak 3 Januari 2022 yaitu usaha jual beli kendaraan bekas baik online dan offline.

Berita selengkapnya baca di sini

3 dari 3 halaman

3.Induk Usaha NET TV Patok Harga IPO Rp 196 per Saham

PT Net Visi Media Tbk, induk usaha stasiun televisi Net TV menetapkan harga saham perdana Rp 196 per saham dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Harga perdana yang ditetapkan tersebut merupakan batas atas dari kisaran harga yang ditawarkan Rp 190-Rp 196.

Mengutip prospektus singkat perseroan yang diunggah di e-ipo.co.id, ditulis Selasa, 18 Januari 2022, PT Net Visi Media Tbk menawarkan 765.306.100 saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham itu 4,37 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.

Perseroan akan peroleh dana Rp 149,99 miliar dari IPO. Selain itu, perseroan akan menerbitkan saham baru 5.935.988.956 saham dalam rangka pelaksanaan konversi antara lain atas seluruh tagihan yang dimiliki PT Indika Inti Holdiko berdasarkan perjanjian pinjaman pemegang saham. Pemegang saham perseroan telah menyetujui untuk konversi total pinjaman 1.803.335.894 saham.

Berita selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.