Sukses

Bursa Saham Asia Menguat, Investor Menanti Hasil Pertemuan The Fed hingga Bank Sentral Eropa

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada awal pekan seiring investor menanti hasil pertemuan bank sentral.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik melompat pada perdagangan Senin pagi (13/12/2021) seiring investor fokus terhadap pertemuan bank sentral pada pekan ini.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,86 persen dan indeks Topix mendaki 0,51 persen. Indeks Korea Selatan Kospi bertambah 0,53 persen. Indeks Australia menguat 0,39 persen.

Sejumlah bank sentral akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter pekan ini. Bank sentral yang menggelar pertemuan pekan ini antara lain the Federal Reserve (the Fed), Bank of Japan, Bank of England, dan Bank Sentral Eropa.

"Percepatan pengurangan stimulus the Fed tampaknya meyakinkan ketika the Federal Open Market Committee (FOMC) bertemu pekan ini,” tulis Analis ANZ Research dalam catatan pagi dilansir dari CNBC, Senin (13/12/2021).

Pihaknya mengantisipasi bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk mengurangi pembelian obligasi bulanan sebesar USD 30 miliar per bulan mulai Januari dibandingkan USD 15 miliar saat ini.

"Panduan the Fed seputar inflasi sementara akan diturunkan, dan panduan inflasi baru kemungkinan akan mencerminkan tekad yang jelas untuk bertindak sesuai untuk mengendalikan inflasi,” kata analis.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pasar Bersiap

Pada Jumat, data menunjukkan inflasi di Amerika Serikat meningkat pada laju tercepat sejak 1982. Investor abaikan angka tersebut dan pasar bereaksi positif terhadap laporan tersebut.

“Pasar jelas bersiap untuk berita lebih buruk lagi,” ujar Head of Foreighn-Exchange Strategy National Australia Bank, Ray Attrill.

Ia menuturkan, ujian pasar pekan ini terlepas dari berbagai pertemuan bank sentral mengenai perkembangan terbaru varian baru COVID-19 yaitu omicron yang dapat gagalkan sentimen risiko.

Di Inggris, pemerintah menaikkan tingkat ancaman varian omicron pada Minggu, 12 Desember 2021. Pemerintah memperingatkan penyebaran cepat omicron yang mendorong negara itu ke wilayah berisiko. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dilaporkan kalau Inggris hadapi gelombang kasus COVID-19 yang disebabkan varian baru.

Di sisi lain, peneliti Israel menuturkan, pihaknya menemukan tiga suntikan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech memberikan perlindungan signifikan terhadap omicron. Temuan ini serupa dengan yang disampaikan Pfizer.

3 dari 3 halaman

Indeks Dolar AS

Di pasar keuangan, indeks dolar AS cenderung mendatar. Indeks dolar AS berada di posisi 96,10 dari sebelumnya 96,09. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 113,51 per dolar AS. Harga minyak Amerika Serikat naik 1,16 persen menjadi USD 72,5 per barel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.