Sukses

Terhubung Digital, Bukalapak Yakin UMKM Dapat Bertahan saat Pandemi COVID-19

Komisaris Utama Bukalapak Bambang Brodjonegoro menyampaikan, UMKM yang mampu bertahan saat masa pandemi COVID-19 harus bisa terhubung dengan sistem digital.

Liputan6.com, Jakarta - Resmi meluncurkan BukuMitra atau aplikasi dari fitur SaaS (Software as a Service), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) optimistis para UMKM mampu mengelola usahanya dengan lebih baik.

Komisaris Utama  Bukalapak Bambang Brodjonegoro menyampaikan, UMKM yang mampu bertahan saat masa pandemi COVID-19 harus bisa terhubung dengan sistem digital.

"BukuMitra akan menjadi partner dan mitra UMKM. Dengan aplikasi ini, UMKM diharapkan mampu mengelola dengan baik usahanya. Dari survei yang pernah dilakukan pada saat pandemi 2020, diketahui UMKM yang bisa survive ialah UMKM yang sudah terekspos dan terkoneksi dengan sistem digitalisasi," kata Bambang.

Dengan beragam kemudahan yang diberikan Bukalapak, Bambang optimistis, para pelaku  UMKM diharapkan mampu naik kelas dan berkembang dengan baik.

"Jadi dengan adanya beragam kemudahan yang diberikan mitra bukalapak para UMKM bisa tetap berinterkasi dengan para pelanggan, suplayer dan mitra selama masa pandemi. Di mana tentunya mereka tak bisa bertemu saat pandemi," ujarnya.

Selain itu, aplikasi BukuMitra juga diharapkan mampu berkembang sehingga bisa mengjangkau seluruh pelaku UMKM selain mitra Bukalapak.

"Dengan adanya BukuMitra ini, UMKM akan lebih praktis, nantinya aplikasi ini juga bisa digunakan oleh seluruh UMKM di luar mitra Bukalapak. Ini juga bisa menjadi solusi bagi UMKM untuk melebarkan bisnisnya sehingga bisa naik kelas," tuturnya.

 

 

p>* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hadirkan Aplikasi BukuMitra

Sebelumnya, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) resmi meluncurkan BukuMitra atau aplikasi dari fitur SaaS (Software as a Service) yang selama ini menjadi bagian dari aplikasi Mitra Bukalapak.

Peluncuran ini memberikan kesempatan bagi seluruh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari berbagai industri dan tipe bisnis, termasuk warung, kios pulsa, kedai makanan, jasa laundry, social commerce, untuk memiliki sistem pembukuan dan pencatatan hutang yang aman, mudah, dan efisien.

Selain itu, BukuMitra juga menyediakan fitur media promosi, di mana pengguna dapat membuat poster, katalog, kartu nama, dan spanduk untuk menyebarkan informasi tentang bisnisnya ke rekan-rekan mereka melalui platform digital seperti messaging app dan media sosial.

"Aplikasi Mitra Bukalapak telah membantu 8.7 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia untuk mengembangkan bisnisnya dari warung atau toko yang hanya menjual barang kebutuhan sehari-hari. Ini juga merupakan strategi lanjutan kami," ujar Teddy Oetomo, President PT Bukalapak.com, Tbk.

Hal ini juga menjadi alasan lahirnya fitur SaaS di Mitra Bukalapak. Fitur ini telah digunakan oleh lebih dari 300.000 pengguna untuk melakukan pembukuan dan pencatatan hutang secara aman.

Semua catatan pembukuan pengguna BukuMitra juga akan tersimpan di Cloud sehingga mengurangi risiko kehilangan data jika pengguna mengalami kerusakan atau kehilangan ponsel.

"Namun demikian, seringkali bisnis yang bertumbuh ini masih dikelola dengan metode pembukuan yang tradisional dengan buku tulis atau secarik kertas. Metode ini tentunya memiliki risiko seperti kertas yang hilang, tak sengaja terbuang atau kotor karena ketumpahan sesuatu. Dengan semua catatan hutang yang terdapat di kertas tersebut, para pelaku bisnis ini berpotensi kehilangan pendapatannya,” ujarnya.

Sementara itu, Komisaris Utama  Bukalapak Bambang Brodjonegoro menyampaikan, aplikasi semacam BukuMitra dapat berkontribusi terhadap salah satu pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) yang dicanangkan oleh PBB, yaitu peningkatan penyediaan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi serta pengurangan ketidaksetaraan.

"Terdapat 64 juta pelaku UMKM di Indonesia yang diperkirakan berkontribusi terhadap lebih dari 60 persen PDB negara dan mempekerjakan 97 persen populasi negara,” ujar dia.

Ia menambahkan, dengan aplikasi BukuMitra, akan memberikan peluang kepada para pelaku UMKM untuk bisa terus tumbuh dan sejajar dengan pelaku bisnis retail modern dari segi pembukuan. Ini tentunya akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.