Sukses

Telegram Raup Dana Rp 14,40 Triliun dari Penjualan Obligasi

Telegram bersama aplikasi pesan Signal telah melihat peningkatan pengguna pada 2021 di tengah masalah privasi dengan saingan lebih besar seperti Whatsapp milik Facebook

Liputan6.com, Jakarta - Telegram telah mengumpulkan lebih dari USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,40 triliun (asumsi kurs 14.440 per dolar AS) dengan menjual obligasi.

Hal itu disampaikan pendiri Telegram Pavel Durov. Pendanaan itu termasuk gabungan investasi USD 150 juta oleh Mubadala Investment dan Abu Dhabi Catalyst Partners yang sebagian dimiliki oleh Abu Dhabi state fund.

Meski perusahaan tidak merinci apapun tentang investor lainnya, Durov menuturkan, mereka termasuk beberapa investor terbesar di dunia. Adapun dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi dan mendorong strategi monetisasi yang mencakup rencana premium perseroan.

“Basis pengguna Telegram telah mencapai massa kritis yang menempatkannya di antara raksasa teknologi global,” ujar Executive Mubadala Faris Sohail Faris al-Mazrui, seperti dilansir dari Channel News Asia.

Telegram bersama aplikasi pesan Signal telah melihat peningkatan pengguna pada 2021 di tengah masalah privasi dengan saingan lebih besar seperti Whatsapp milik Facebook. Saat ini memiliki 500 juta pengguna aktif bulanan. Telegram sudah berkantor pusat di Uni Emirat Arab. Telegram akan membuka kantor baru di Abu Dhabi menyusul investasi baru.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tawarkan Fitur Mirip Clubhouse

Sebelumnya, Telegram akhirnya menggulirkan pembaruan untuk fitur di dalam aplikasinya yang disebut-sebut mirip dengan Clubhouse. Lewat pembaruan ini, kemampuan fitur bernama Voice Chat kini ditingkatkan.

Dikutip dari XDA Developers, Senin (22/3/2021), salah satu pembaruan dalam fitur Voice Chat 2.0 adalah admin channel atau grup di Telegram kini bisa menjadi host dalam sebuah perbincangan.

Untuk melakukannya, mereka tinggal membuat profil dari grup atau channel di mana dirinya menjadi admin. Setelah itu, tinggal klik ikon menu tiga titik di Telegram dan pilih opsi 'Start Voice Chat'.

Tidak hanya itu, pembaruan ini juga memungkinkan admin channel atau grup Telegram merekam percakapan yang terjadi selama sesi Voice Chat.

Dengan cara ini, mereka dapat menyimpan dan mempublikasikannya kembali ke anggota grup yang tidak dapat bergabung. Nantinya, rekaman dari sesi Voice Chat akan tersedia bersama dengan Saved Messages di Telegram. 

Lewat pembaruan ini, kemampuan Raise Hand turut diperbarui. Melalui update ini, admin lebih dimundahkan untuk memberikan respons saat seseorang mengangkat tangan dalam sebuah sesi. 

Telegram juga kini memungkinkan admin berbagi tautan dari sesi Voice Chat yang dibuatnya. Dia juga dapat mengatur link yang ditujukan masing-masing untuk pembicara dan pendengar saja.

Admin dapat pula membuat judul di sebuah sesi, sehingga orang lain dapat mengetahui topik pembahasan. Terakhir, pengguna dapat memilih untuk menggunakan akun pribadi atau channel saat bergabung dalam Voice Chat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Obligasi adalah surat pinjaman dengan bunga tertentu dari pemerintah yang dapat diperjualbelikan.

    obligasi

  • Telegram