Sukses

Sesi I, IHSG Menguat 61,92 Poin

Jelang libur, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu naik signifikan pada sesi pertama perdagangan saham Rabu (29/5/2019).

Liputan6.com, Jakarta - Jelang libur, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu naik signifikan pada sesi pertama perdagangan saham Rabu (29/5/2019). Penguatan IHSG ini terjadi di tengah dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Rabu pekan ini, IHSG menguat 61,92 poin atau 1,03 persen ke posisi 6.095. Indeks saham LQ45 menguat 1,36 persen ke posisi 957,70. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 202 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 146 saham melemah dan 126 saham diam ditempat.

Pada sesi pertama, IHSG sempat sentuh posisi tertinggi 6.100 dan terendah 6.054. Total frekuensi perdagangan saham 225.940 kali dengan volume perdagangan 9,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,1 triliun.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang melemah 0,17 persen. Sektor saham infrastruktur menguat 2,59 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Sektor saham aneka industri menanjak 1,79 persen dan sektor saham barang konsumsi menanjak 1,03 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham KONI menanjak 19,46 persen ke posisi Rp 356 per saham, saham MKNT mendaki 15,85 persen ke posisi Rp 95 per saham, dan saham ALDO naik 14,29 persen ke posisi Rp 368 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham ERTX susut 9,6 persen ke posisi Rp 113 per saham, saham KOIN tergelincir 9,48 persen ke posisi Rp 210 per saham, dan saham SMCB turun 8,78 persen ke posisi Rp 1.350 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar melemah kecuali indeks saham Shanghai naik tipis 0,15 persen.

Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,10 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 1,07 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 1,17 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,28 persen, indeks saham Singapura terpangkas 0,09 persen dan indeks saham Taiwan melemah 0,13 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan,  meski pergerakan mayoritas bursa Asia melemah akibat dari meningkatnya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China, stabilitas fundamental makro ekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan memberikan katalis positif bagi meningkatnya aliran masuk ke pasar saham. Oleh karena itu, IHSG mampu menguat pada Rabu pekan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

IHSG Menghijau pada Awal Sesi Perdagangan

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan saham Rabu pekan ini. Bahkan penguatan IHSG cukup signifikan jelang liburan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (29/5/2019), IHSG menguat 26,38 poin atau 0,44 persen ke posisi 6.059. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG dibuka naik 44,97 poin atau 0,75 persen ke posisi 6.074. Indeks saham LQ45 menguat 0,90 persen ke posisi 953,68. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham DBX turun 0,01 persen ke posisi 1.014,80.

Sebanyak 135 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 58 saham melemah dan 124 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 31.680 kali dengan volume perdagangan 1,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 680 miliar. Awal sesi perdagangan, investor asing membeli saham Rp 129,42 miliar di pasar regular. Dolar AS menguat ke posisi Rp 14.418.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri dasar turun 0,16 persen. Sektor saham infrastruktur menguat 1,63 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan naik 1,33 persen dan sektor saham aneka industri mendaki 1,15 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham KPAL menanjak 14,40 persen ke posisi Rp 142 per saham, saham GOLD mendaki 13,12 persen ke posisi Rp 500 per saham, dan saham HRME naik 8,09 persen ke posisi Rp 294 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham SMRU turun 6,14 persen ke posisi Rp 107 per saham, saham JAWA merosot 4,84 persen ke posisi Rp 118 per saham, dan saham BRPT tergelincir 3,66 persen ke posisi Rp 3.680 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,39 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 1,2 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1,14 persen.

Sementara itu, indeks saham Shanghai susut 0,21 persen, indeks saham Singapura melemah 0,24 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,15 persen.

 

3 dari 3 halaman

Prediksi Analis

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan terkoreksi pada perdagangan saham Rabu, 29 Mei 2019.

Pelemahan IHSG didorong oleh aksi profit taking (ambil untung) menjelang libur panjang dan cuti bersama hari raya Idul Fitri.  

"Kemungkinan, aksi profit taking masih akan berlanjut menjelang libur panjang hari raya Lebaran 2019 ini," terang Analis PT Artha Sekuritas Juan Harahap di Jakarta. 

Sementara itu, pihaknya prediksi IHSG masih akan tertekan di rentang support dan resistance di level 6.004- 6.089.

Sementara itu, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat mengatakan, IHSG akan bergerak ke zona merah dengan menguji support pada rentang pergerakan 6.000-6116.

"Indikasi terkoreksi jangka pendek IHSG masih berlanjut hingga menjelang libur Lebaran," paparnya.

Pada hari ini, dirinya menganjurkan investor untuk memburu saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTOB), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Kemudian Juan merekomendasikan saham PT Medco Energy Tbk (MEDC), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), serta PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG