Sukses

Seiring Penguatan Rupiah, IHSG Dibuka Naik 13 Poin

Ada sebanyak 89 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan saham Selasa pekan ini. Penguatan rupiah menjadi pendorong kenaikan IHSG.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (1/11/2016), IHSG menguat 8 poin atau 0,15 persen ke level 5.430,65. Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.01 WIB, IHSG naik 13 poin atau 0,24 persen ke 5.434,30.

Indeks saham LQ45 naik 0,18 persen ke level 928,76. Sebagian besar indeks saham acuan menguat kecuali indeks saham Pefindo 25 dan DBX.

Ada sebanyak 89 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 36 saham melemah dan 76 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.439,02 dan terendah 4.430,27. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 9.817 kali dengan volume perdagangan 487,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 173,5 miliar.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 1,4 miliar di pasar reguler. Dolar Amerika Serikat masih di kisaran Rp 13.031.

Sektor yang menguat dan sektor yang melemah sama kuat. Terdapat lima sektor menguat yaitu pertambangan, industri dasar, infrastruktur, keuangan dan manufaktur. Sedangkan sisanya melemah.

Saham-saham yang menguat pada awal sesi antara lain saham GWSA naik 6,34 persen ke level Rp 151 per saham, saham ERTX mendaki 6,32 persen ke level Rp 202 per saham, dan saham TIRT menanjak 5,35 persen ke level Rp 137 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham AMIN turun 9,92 persen ke level Rp 218 per saham, saham BGTG merosot 8,05 persen ke level Rp 80 per saham, dan saham MDRN turun 6,57 persen ke level Rp 128 per saham.

Analis PT BNI Securities Dessy Lapagu menjelaskan, indeks global kembali ditutup melemah. Dow Jones dan S&P 500 di tutup melemah. "Investor AS turut terdampak meningkatnya fokus terhadap pemilu presiden negara tersebut yang menekan pergerakan pasar saham," jelas dia.

Sementara pada bursa Eropa, indeks mayoritas bergerak turut melemah dengan rata-rata penurunan sebesar 0,5 persen menyusul ketidakpastian terhadap kesepakatan negara-negara OPEC yang ingin memangkas produksi minyak menjadi 32,5 juta barrel per hari dari sebelumnya 33.24 juta barrel per hari.

Untuk IHSG pada perdagangan Senin kemarin indeks menguat sepanjang sesi perdagangan dan ditutup naik sebesar 0,2 persen pada level 5.422.

"IHSG pada hari ini kami perkirakan berpotensi untuk melanjutkan penguatan seiring rupiah yang juga terus menguat terhadap Dolar Amerika Serikat." jelas dia.

Meski demikian, masih ada potensi pelemahan seiring bursa global yang juga masih fluktuatif. Indeks hari ini diperkirakan akan bergerak pada rentang 5.390 – 5.450 dengan saham pilihan BBTN, LPPF, CTRA, ADHI, ASII, DSFI. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini