Sukses

Saham Apple Berjaya Imbas Penarikan Galaxy Note 7

Harga saham Apple naik 2,4 persen ke level US$ 107,95 di tengah tekanan jual di bursa AS.

Liputan6.com, Jakarta - Kapitalisasi pasar saham Apple bertambah sekitar US$ 14 miliar meski terjadi aksi jual di bursa saham Amerika Serikat (AS).

Kenaikan kapitalisasi pasar saham didorong dari harga saham Apple yang menguat imbas dari spekulasi investor terhadap kinerja keuangan Apple. Apalagi menyusul ada penarikan Galaxy Note 7 Samsung akibat rawan kebakaran.

Harga saham Apple naik US$ 2,51 atau 2,4 persen ke level US$ 107,95. Penguatan harga saham Apple terjadi di tengah indeks saham Dow Jones turun 258,32 poin ke level 18.066.

Mengutip laman USA Today, Rabu (14/9/2016), Apple menjadi salah satu saham dari 16 saham di indeks saham S&P 500 yang mencatatkan kenaikan pada perdagangan saham Rabu waktu setempat. Tak hanya di indeks saham S&P 500 tetapi juga di indeks saham Dow Jones.

Kapitalisasi pasar saham Apple meningkat sejak Jumat pekan lalu seiring perangkat Samsung rawan terbakar terutama Galaxy Note 7. Hal itu juga membuat Samsung menarik Galaxy Note 7 dari pasaran, dan US Consumer Product Safety Commission juga melarang penggunaan Galaxy Note 7.

Saham Samsung dapat tekanan dari Galaxy Note 7 yang ditarik dari pasaran. Saham Samsung turun tiga persen pada Jumat pekan lalu, dan turun sekitar tujuh persen pada awal pekan ini. Saham Samsung melemah 10 persen sejak 23 Agustus 2016. Namun, saham Samsung sudah naik sekitar 2 persen.

Kinerja Apple dinilai tak hanya spekulasi. Sprint dan T-Mobile melaporkan kalau pre order atau pemesanan terlebih dulu smartphone terbaru Apple kuat. Kedua operator itu mengatakan, kalau pre order hingga naik empat kali dari tahun lalu tapi tak ungkapkan angka sebenarnya.

"Sementara (Apple) tidak mengungkapkan pemesanan awal iPhone7, kami berharap permintaan kuat dalam jangka pendek dibantu oleh fitur yang ditambahkan akan menarik bagi konsumen. Selain itu, kami percaya Galaxy Note 7 Samsung juga kontribusi terhadap momentum untuk iPhone," jelas Analis S&P Global Angelo Zino. (Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini