Sukses

Wall Street Memerah Dipicu Anjloknya Saham Perusahaan Energi

Indeks saham Standard & Poor 500 tergelincir 1 persen menjadi 1.920,21 pada pukul 16:00 waktu New York.

Liputan6.com, New York - Bursa Amerika Serikat (AS) diwarnai aksi jual dan membuat indeks patokan masuk ke tingkat terendah sejak Mei dipicu jatuhnya harga saham energi dan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan di Ukraina.

Melansir laman Bloomberg, Rabu (6/8/2014), indeks saham Standard & Poor 500 tergelincir 1 persen menjadi 1.920,21 pada pukul 16:00 waktu New York.

Ini merupakan level terendah sejak 29 Mei usai turun 0,7 persen kemarin dan merupakan kerugian mingguan terbesar dalam dua tahun.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 139,81 poin, atau 0,8 persen menjadi 16.429,47. Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange melonjak 12 persen. Lebih dari 6,5 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, 13 persen di atas rata-rata tiga bulan.

Penurunan dipicu penurunan saham perusahaan energi seperti Halliburton Co dan Pioneer Natural Resources Co yang anjlok lebih dari 3,4 persen dan memimpin penurunan di antara perusahaan-perusahaan energi.

Demikian pula harga saham target Corp kehilangan 4,4 persen setelah prediksi laba yang mengekor penjualan tak menunjukkan kenaikan.

"Pasar tengah gelisah," ujar Lou Shaduk, Direktur Perdagangan Ekuitas Stifel Nicolaus & Co di Baltimore. "Ini imbas dari Menteri Polandia Sikorski yang berbicara tentang pasukan Rusia siap untuk menyerang Ukraina yang membuat semua pembeli saat ini bersembunyi."

Presiden Vladimir Putin memerintahkan pemerintahnya untuk menyiapkan respons terhadap sanksi AS dan Eropa di mana Polandia memperingatkan penumpukan baru pasukan Rusia di perbatasan Ukraina meningkatkan momok kemungkinan invasi.

Putin tidak menunjukkan tanda-tanda mundur dari Ukraina sejak AS dan Uni Eropa memperketat sanksi pekan lalu. Indeks S&P 500 makin kehilangan di sore hari setelah Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski mengatakan Rusia kembali mempersiapkan armada tempurnya di perbatasan Ukraina.

Akibat ini, aksi jual dipercepat setelah indeks S&P 500 tergelincir di bawah level penutupan minggu lalu sebesar 1.925,15 dan intraday masuk melemah kemarin 1.921,20. Indeks telah kehilangan lebih dari 3,4 persen sejak mencapai rekor tertinggi sebesar 1.987,98 pada 24 Juli dan sekitar 70 poin dari menghapus keuntungan untuk tahun ini.

Di sisi lain, harga saham menurun  usai laporan data layanan yang lebih baik dari estimasi memicu spekulasi suku bunga akan naik lebih cepat dari yang diantisipasi.

Industri jasa di AS meluas pada bulan Juli dan menjadi laju tercepat sejak Desember 2005, menurut data dari Institute for Supply Management.

Ini menunjukkan ekonomi sedang membangun momentum lebih pada awal paruh kedua 2014. Rilis lain menunjukkan pesanan pabrik naik 1,1 persen di bulan Juni, di atas perkiraan ekonom sebesar 0,6 persen. (Nrm)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.