Sukses

Singgung Pentingnya KB, Dedi Mulyadi Siap Beri Pengaman untuk Suami Penerima Bansos

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyatakan siap memberikan pengaman bagi suami penerima bansos yang tak mampu membelinya. Hal itu untuk menekan kelahiran berlebih di keluarga miskin.

OlehDikdik RipaldiDiperbarui 09 Mei 2025, 22:21 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2025, 22:19 WIB

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat siap mengalokasikan anggaran untuk menyediakan pengaman bagi kepala keluarga berpenghasilan rendah penerima bantuan sosial (bansos).

Sebelumnya, Dedi menyinggung soal pentingnya program Keluarga Berencana (KB) untuk masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah. Menurutnya, angka kelahiran di keluarga miskin perlu ditekan.

"Saya menyampaikan agar penerima bantuan Provinsi Jawa Barat ini ber-KB. Dan saya harapkan yang ber-KB itu suaminya, jangan sampai selalu menjadi istri. Jenis KB-nya apa? Ya tergantung pengennya apa. Kan bisa pakai pengaman," kata Dedi di Bandung pada Senin, 5 Mei 2025.

Apabila tidak mampu untuk membeli pengaman, Dedi memastikan pihaknya akan memberikan pengaman tersebut. "Kalau tidak kebeli, saya kasih pengamannya per kepala keluarga. Itu kan bagian untuk mencegah," tutur dia.

Berdasarkan temuannya, Dedi mengklaim selama ini sebagian besar keluarga berpenghasilan rendah memiliki anak lebih dari tiga.

"Masyarakat yang berpenghasilan rendah atau ekonomi menengah ke bawah yang dikategorikan miskin itu saya selalu temui rata-rata anaknya lebih dari tiga. Jangankan untuk pendidikan ke depan, untuk melahirkan saja tidak punya biaya," ujarnya.

Dedi tak menampik bahwa anak adalah anugerah dari Tuhan. Namun, dia mengingatkan agar orangtua tetap harus memastikan masa depan anaknya.

"Betul bahwa anak itu adalah anugerah dari Allah, tetapi kita juga kan setiap kelahiran harus dijaga pendidikannya, kesehatannya, jaminan masa depannya," kata Dedi.

Menurut Dedi, sebanyak apa pun bantuan yang digelontorkan pemerintah tidak akan cukup untuk meningkatkan perekonomian masyarakat miskin jika angka kelahiran tak ditekan.

"Kan apa artinya sih bantuan beasiswa, rumah rakyat miskin, jaminan kesehatan, jaminan pendidikan, jaringan listrik, jaringan air bersih, bantuan pangan, kalau jumlah anaknya bertambah terus. Kan tidak akan bisa meningkatkan derajat ekonominya," ucapnya.

 

Penulis: Arby Salim