Sukses

Gempa Merusak M5,5 Terjadi di Lombok, Badan Geologi Sebut Akibat Aktivitas Zona Sesar Naik Busur Belakang Flores

Gempa bumi yang merusak itu terekam oleh BMKG dengan pusat gempa bumi terletak di utara barat laut kota Mataram dengan kedalaman 10 km.

Liputan6.com, Bandung - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan pemicu gempa merusak M5,5 tanggal 14 Mei 2024, pukul 15.11 WIB di Selat Lombok diakibatkan oleh aktivitas zona sesar naik busur belakang Flores dengan mekanisme sesar naik berarah barat–timur dengan sudut landai (low angle).

Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, gempa bumi yang merusak itu terekam oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan pusat gempa bumi terletak pada koordinat 8,4 LS dan 116,03 BT, berjarak sekitar 23,67 km utara barat laut kota Mataram dengan kedalaman 10 km.

"Kedudukan bidang sesar naik tersebut adalah N 88,85 E/29,01 dan rake 88,17. Menurut catatan BG (Badan Geologi) zona sesar naik busur belakang Flores telah beberapa kali mengakibatkan kejadian gempa bumi merusak yaitu tahun 1979, 2004, 2013, 2016 dan 2018," ujar Wafid dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Rabu, 15 Mei 2024.

Wafid menjelaskan Pulau Lombok pada umumnya tersusun oleh morfologi dataran pantai dan pada bagian tengah merupakan perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal.

Menurut data Badan Geologi daerah terlanda gempa bumi tersusun oleh tanah sedang atau kelas D dan tanah keras atau kelas C.

"Batuannya tersusun oleh batuan berumur Tersier berupa batuan sedimen dan batuan rombakan gunung api, serta endapan Kuarter berupa endapan aluvial pantai, aluvial sungai dan batuan rombakan gunung api muda," ucap Wafid

Sebagian batuan berumur Tersier dan batuan rombakan gunung api muda telah mengalami pelapukan.

Batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan dan endapan Kuarter bersifat urai, lepas, lunak, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi.

"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami," kata Wafid.

Berdasarkan berbagai informasi yang diterima oleh Badan Geologi, kerusakan akibat gempa bumi tersebut mengakibatkan terjadinya bencana berupa kerusakan rumah penduduk di Dusun Jambianom, Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.

Guncangan gempa bumi di daerah Lombok Utara yang berdekatan dengan lokasi pusat gempa bumi terasa pada skala intensitas IV MMI (Modified Mercally Intensity).

"Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan petugas BPBD setempat," terang Wafid.

Konstruksi Tahan Gempa

Bangunan di Pulau Lombok harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.

Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi sebagian besar terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi.

"Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, karena tidak mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut yang dapat memicu kejadian tsunami," ungkap Wafid.

Menurut data Badan Geologi pantai di Pulau Lombok tergolong rawan bencana tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari 3 meter.

Oleh karena Pulau Lombok rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan mitigasi non struktural.

"Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi," tukas Wafid.

Selain oleh BMKG, gempa bumi merusak ini juga terekam oleh dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 8,406 LS dan 115,972 BT dengan magnitudo (M5,1) pada kedalaman 28,3 km.

Sementara, berdasarkan informasi dari GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 8,42 LS dan 116,05 BT dengan magnitudo (M5,2) pada kedalaman 19 km.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Antisipasi Gempa

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum Terjadi Gempa:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi.

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Gempa adalah peristiwa bergetar atau bergoncangnya bumi karena pergerakan atau pergeseran lapisan batuan pada kulit bumi secara tiba‐tiba.

    Gempa

  • Lombok

  • flores

Video Terkini