Sukses

Mitos atau Fakta? Berat Badan Wanita Cenderung Cepat Naik Dibanding Pria

Mengutip laporan WHO, tingkat obesitas pada wanita dua kali lebih tinggi dibandingkan pria.

Liputan6.com, Bandung - Tubuh langsing dan singset ialah impian setiap orang baik pria maupun wanita.

Untuk mendapatkan tubuh yang ideal tentulah bukan hal yang mudah untuk dilakukan apalagi bila pada dasarnya badan kamu termasuk badan yang gemuk. Pembicaraan tentang kenaikan berat badan tidak selalu menyenangkan bagi sebagian orang.

"Kenaikan berat badan tak jarang merupakan salah satu kondisi yang dikhawatirkan banyak orang, termasuk wanita," terang dr. Kartika Mayasari dilaman Honest Doc dicuplik Sabtu, 30 Maret 2024.

Bahkan tak jarang wanita paruh baya yang mengalami menopause mengalami kenaikan berat badan yang cukup pesat. Mengutip laporan WHO, tingkat obesitas pada wanita dua kali lebih tinggi dibandingkan pria.

Kenaikan berat badan bisa dipengaruhi oleh gaya hidup, seperti penerapan pola makan dan tingkat aktivitas fisik yang kurang tepat. Selain itu, risiko obesitas pada wanita berkaitan dengan perubahan hormonal dalam tubuh.

Kartika menuturkan penyebab umum kenaikan berat badan pada pria dan wanita adalah ketidakseimbangan jumlah kalori.

"Artinya, kalori yang masuk lebih besar daripada kalori yang keluar," jelas Kartika.

Perbedaannya baru terlihat jika kita memperhatikan kebutuhan kalori dan massa otot pria yang cenderung lebih besar dibandingkan wanita.

Kenaikan berat badan pada wanita terjadi lebih cepat meski porsi makannya lebih kecil karena tubuh wanita lebih banyak menyimpan cadangan lemak.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Perubahan Hormonal

Terlepas dari faktor metabolisme dan kondisi otot tersebut, kenaikan berat badan pada wanita juga disebabkan oleh perubahan hormonal sebagai berikut:

1. Kadar hormon testosteron dan estrogen

Perbedaan kadar hormon dalam tubuh wanita dan pria ternyata juga ikut memengaruhi bentuk tubuh.

Kadar testosteron yang tinggi dan estrogen yang rendah pada tubuh membantu para pria dalam menurunkan berat badan dengan lebih mudah. Kondisi ini berkebalikan dari kondisi pada tubuh wanita.

2. Efek kehamilan

Wanita yang sedang hamil umumnya akan mengalami kenaikan kadar lemak sehingga meningkatkan berat badan. Kabar baiknya, kondisi ini bukan tidak dapat diatasi sama sekali.

Jika memang memungkinkan, setelah melahirkan para wanita disarankan untuk menyusui. Keputusan ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil, tetapi juga dapat membantu ibu mendapatkan berat badan yang ideal dan sehat.

3. Masa menopause

Setiap wanita yang memasuki usia paruh baya akan mengalami masa menopause atau berakhirnya fase menstruasi secara alami.

Perubahan hormon dalam masa ini secara tidak langsung akan memengaruhi proses metabolisme tubuh sehingga berisiko menimbulkan kenaikan berat badan.

4. Peningkatan enzim Aldh1a1

Setelah menopause, aktivitas enzim Aldh1a1 yang berperan dalam produksi lemak akan meningkat. Tentu saja kondisi ini berimbas pada perubahan berat badan.

Peningkatan enzim Aldh1a1 pasca-menopause disebabkan oleh penurunan kadar hormon estrogen dalam tubuh.

Pada dasarnya, kadar estrogen yang tinggi bisa menghambat cara kerja enzim Aldh1a1. Itulah mengapa, wanita yang telah menopause cenderung mengalami kenaikan berat badan.

5. Penyakit PCOS

Wanita yang mengidap PCOS atau polycystic ovary syndrome yang merupakan kelainan hormonal sehingga menyebabkan adanya ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.

Kondisi medis ini berdampak pada siklus menstruasi yang tidak teratur dan kesulitan menurunkan berat badan.

 

3 dari 5 halaman

Cara menjaga berat badan ideal bagi para wanita

Memiliki bentuk tubuh yang ideal memang menjadi dambaan setiap orang. Berat tubuh ideal bukan cuma bicara soal penampilan, tetapi juga kesehatan secara menyeluruh.

Berikut adalah tips untuk membantu mendapatkan dan mempertahankan berat badan ideal bagi para wanita:

1. Tingkatkan aktivitas fisik

Tak hanya baik untuk menjaga kesehatan, melakukan aktivitas fisik, terutama olahraga, juga dapat membantu mempertahankan berat badan ideal Anda.

Rutin berolahraga dapat memacu tubuh untuk membakar kalori lebih banyak, bahkan saat Anda sedang beristirahat.

Anda tidak perlu melakukan olahraga ekstrem atau selalu menghabiskan banyak uang untuk berolahraga di pusat kebugaran ternama.

Anda dapat melakukan gerakan push up, squats, lunges, atau mencoba pilates. Latihan-latihan tersebut akan membantu membangun massa otot, meningkatkan metabolisme tubuh, dan mencegah risiko osteoporosis.

2. Terapkan pola makan sehat

Mengonsumsi makanan yang tepat juga membantu Anda mendapatkan berat badan ideal. Jumlah kalori yang dibutuhkan tiap orang berbeda, bergantung pada usia, jenis kelamin, berat badan, hingga tingkat aktivitas harian.

Umumnya, pria dewasa membutuhkan sekitar 1.500 kalori dan wanita dewasa membutuhkan 1.200 kalori dalam sehari. Jenis diet sehat yang dijalankan pun bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh.

Contoh penerapannya adalah mengurangi makanan tinggi karbohidrat, menghindari makanan atau minuman manis, dan mengonsumsi lebih banyak serat.

3. Disiplin hidup sehat demi kesehatan jangka panjang

Ingin menurunkan berat badan demi mencapai berat badan ideal boleh saja, tetapi harus perhatikan juga dampaknya bagi kesehatan tubuh.

Jika ingin melakukan program diet seperti diet rendah lemak, rendah karbohidrat, atau jenis diet lainnya, Anda harus memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi tetap memiliki nutrisi bagi tubuh.

Untuk membantu menjaga tubuh tetap fit dan mencukupi gizi yang seimbang, Anda juga bisa melengkapinya dengan mengonsumsi suplemen vitamin yang sesuai dengan kebutuhan tubuh Anda.

Wanita yang telah berusia 50 tahun ke atas disarankan untuk mengonsumsi suplemen tambahan yang mengandung kalsium dan vitamin D.

 

4 dari 5 halaman

Sumber vitamin D

Secara umum, vitamin D dikenal karena manfaatnya dalam menjaga kesehatan tulang. Akan tetapi, vitamin D ternyata juga memiliki peran penting untuk menjaga sistem imun tubuh dan mencegah infeksi penyakit. Hal ini sama dengan manfaat vitamin C yang umumnya dikenal sebagai vitamin untuk daya tahan tubuh.

Penelitian menunjukkan bahwa vitamin D memiliki peran penting dalam fungsi sistem imun tubuh dan mengurangi peradangan.

Salah satu fungsi utama vitamin D adalah membantu mengaktifkan sel T atau sel pembunuh yang bekerja menghancurkan virus yang masuk ke dalam tubuh.

Vitamin D juga masuk ke dalam vitamin yang larut dalam lemak dan digunakan tubuh untuk menyerap dan mempertahankan kadar kalsium dan fosfor sebagai sumber pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan tulang.

Selain itu, vitamin D merupakan salah satu jenis vitamin yang dapat diproduksi secara alami oleh tubuh.

Ditambah lagi, sumber vitamin D juga bisa dipenuhi dari makanan, sinar matahari, maupun suplemen. Berikut penjelasannya:

1. Sinar matahari

Paparan sinar matahari merupakan salah satu sumber utama vitamin D alami yang baik bagi kesehatan tubuh demi meningkatkan fungsi sistem imun.

Oleh karena itu, vitamin D juga dikenal sebagai vitamin sinar matahari. Cukup berjemur di bawah cahaya matahari selama 10-15 menit di pagi hari sudah cukup memenuhi kebutuhan vitamin D yang dibutuhkan tubuh.

Tetapi sebelum berjemur, perhatikan untuk menutup bagian wajah, mata, dan kepala agar tidak langsung terkena sinar matahari.

Penggunaan tabir surya (sunblock), waktu berjemur serta jumlah melanin pada kulit juga dapat mempengaruhi kemampuan tubuh menyerap vitamin D.

2. Asupan makanan

Makanan sumber vitamin D juga bisa didapatkan dari kuning telur, hati sapi, ikan berlemak seperti ikan salmon, ikan tuna, ikan sarden, dan minyak ikan cod.

Namun, jumlah kandungan vitamin D yang terdapat pada makanan tersebut mungkin cukup rendah sehingga agak sulit untuk mencukupi jumlah asupan yang dibutuhkan tubuh dalam menjaga sistem imun tubuh.

3. Suplemen vitamin

Cara lain untuk memenuhi kebutuhan vitamin D harian demi terjaganya sistem imun tubuh adalah dengan mengonsumsi suplemen vitamin D.

Hal tersebut dianggap sebagai solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan vitamin D harian selain melalui paparan sinar matahari dan makanan.

Suplemen vitamin D harian yang direkomendasikan berkisar antara 600-800 IU sehari. Anda dapat menemukan vitamin D dalam berbagai jenis suplemen termasuk multivitamin yang mengandung vitamin D.

Suplemen vitamin D umumnya terbagi menjadi dua bentuk, yaitu vitamin D2 dan vitamin D3. Vitamin D2 adalah bentuk vitamin D yang berasal dari tanaman dan merupakan bentuk yang sering ditemukan dalam makanan.

Sementara vitamin D3 adalah bentuk vitamin D yang diproduksi alami oleh tubuh dan merupakan jenis vitamin D yang berasal dari sumber hewani.

 

5 dari 5 halaman

Dampak kekurangan atau kelebihan vitamin D

Selain menyebabkan tubuh rentan terserang penyakit, kekurangan vitamin D pada tubuh juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan lainnya, terutama yang berkaitan dengan fungsi tulang dan otot tubuh.

Efek kekurangan vitamin D tersebut di antaranya penyakit rakhitis pada anak-anak dan osteomalacia pada orang dewasa.

Kondisi tersebut dapat menimbulkan gejala nyeri sendi dan nyeri tulang, lemah otot, sulit berjalan, serta risiko tulang yang rentan patah.

Asupan vitamin D yang berlebihan juga tidak baik bagi kesehatan sehingga pemenuhan vitamin juga harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.

Jika berlebihan, maka kandungan vitamin D juga bisa membahayakan tubuh dan berdampak negatif pada kesehatan, seperti munculnya batu ginjal (hiperkalsemia) ketika tubuh mengalami keracunan akibat terlalu banyak kadar kalsium dalam darah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.