Sukses

Indonesia Paling Sedikit Mengembalikan Wristband Recycling Konser Coldplay, Apa Tujuan Pembagian Gelang Itu?

Wristband recycling ini adalah sejenis xyloband, yakni gelang yang berisi dioda pemancar cahaya dan penerima frekuensi radio.

Liputan6.com, Yogyakarta - Coldplay baru saja merilis daftar persentase negara yang mengembalikan wristband recycling di sepanjang konser tur Music of the Spheres. Dari 25 daftar negara, Indonesia menempati urutan terakhir.

Sesuai namanya, wristband recycling adalah gelang khusus yang dibagikan saat menjelang konser dan harus dikembalikan setelah konser selesai untuk didaur ulang. Adanya gelang ini menjadi ciri khas tersendiri di setiap panggung Coldplay.

Wristband recycling ini adalah sejenis xyloband, yakni gelang yang berisi dioda pemancar cahaya dan penerima frekuensi radio. Kedua komponen ini bekerja selaras sehingga dapat membuat lampu LED menyala dan menciptakan beragam efek visual selama konser berlangsung.

Penggunaan wristband recycling dalam konser Coldplay adalah sebagai upaya dari band rock asal Inggris ini untuk mengurangi emisi karbon semaksimal mungkin selama konsernya. Oleh karena itu, mereka mengimbau agar gelang ini dikembalikan usai konser agar dapat didaur ulang.

Pada bagian gelang juga tertulis pesan bahwa gelang ini harus dikembalilan. Pihak penyelenggara akan menyediakan tempat khusus untuk mengembalikan gelang usai konser.

"Please return after the show (mohon dikembalilan setelah konser)," berikut tulisan di gelang tersebut.

Coldplay memang peduli dengan isu lingkungan. Saat pertama kali mengumumkan tur Music of the Spheres, mereka berharap bisa membuat acara yang lebih bermanfaat untuk lingkungan dan mengurangi emisi karbon secara langsung, yakni dari produk pertunjukan, pengangkutan, hingga perjalanan band dan kru sebesar 50 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

EBT

Coldplay pun mulai menjalankan seluruh perangkat konser dari sistem baterai listrik yang memungkinkan mereka untuk menggunakan 100 persen energi terbarukan seefisien mungkin. Perangkat-perangkat konser itu, meliputi audio, lampu, laser, dan lain sebagainya.

Mereka juga meminta kepada para penontonnya untuk datang ke konser menggunakan transportasi umum, berjalan kaki, atau bersepeda, sehingga dapat meminimalkan polusi udara. Wristband recycling juga termasuk salah satu upaya Coldplay untuk dapat menggelar konser yang lebih ramah lingkungan.

Adapun dalam daftar leaderboard wristband recycling, urutan pertama ditempati Tokyo (Jepang) dengan 97 persen. Selanjutnya, diikuti oleh Kopenhagen (Denmark) dengan presentase 96 persen dan Buenos Aires (Argentina) dengan 94 persen.

Sementara itu, Jakarta (Indonesia) menempati urutan terakhir dengan 77 persen. Berikut 25 daftar persentase negara yang mengembalikan wristband recycling konser Coldplay Music of the Spheres:

1. Tokyo, Jepang: 97%

2. Kopenhagen, Denmark: 96%

3. Buenos Aires, Argentina: 94%

4. Gothenburg, Swedia: 94%

5. Kaohsiung, Taiwan: 93%

6. Zurich, Swiss: 92%

7. Curitiba, Brasil: 91%

8. Singapura: 91%

9. Kuala Lumpur, Malaysia: 90%

10. Perth, Australia: 90%

11. Chicago, Amerika Serikat: 90%

12. Bangkok, Thailand: 89%

13. Rio De Janeiro, Brasil: 87%

14. Manila, Filipina: 87%

15. Santiago, Chili: 86%

16. Coimbra, Portugal: 86%

17. Barcelona, Spanyol: 86%

18. Seattle, Amerika Serikat: 86%

19. Sao Paulo, Brasil: 85%

20. Bogota, Kolombia: 85%

21. Amsterdam, Belanda: 82%

22. Vancouver, Kanada: 82%

23. Los Angeles, Amerika Serikat: 80%

24. Berlin, Jerman: 80%

25. Jakarta, Indonesia: 77%

 

 

Penulis: Resla

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.