Sukses

Mengenal Kepiting Tapal Kuda, Hewan Purba dengan Darah Biru yang Dilindungi

Kepiting Tapal Kuda atau dikenal dengan nama Belangkas merupakan hewan purba yang memiliki darah biru. Hewan ini masuk dalam daftar satwa dilindungi karena terancam punah.

Liputan6.com, Bandung - Baru-baru ini kepiting tapal kuda ramai dibahas warganet khususnya di platform media sosial X. Diketahui hewan tersebut mulai dibahas setelah ada cuitan tentang keunikan dari hewan tersebut.

Melansir dari unggahan salah satu pengguna X menceritakan bagaimana keunikan kepiting tapal kuda. Salah satunya memiliki darah biru dan disebut sebagai hewan purba yang suda ada sejak lebih dari ratusan juta tahun lalu.

Pengetahuan yang baru sender dapet dan bisa dishare dia namanya kepiting tapal kuda. dia hewan purba dan udah ada sejak lebih dari 400jt tahun lalu. warna darah dia biru (yang di gambar),” tulis salah satu akun X pada Sabtu (2/3/2024).

Unggahan tersebut telah dilihat oleh sekitar 1.3 juta pengguna X dan mendapatkan like hingga 31 ribu pengguna. Kolom reply juga dipenuhi dengan respon warganet yang baru mengetahui keunikan darah biru dari hewan tersebut.

Selain termasuk dalam hewan purba dan memiliki warna darah unik, hewan ini juga viral karena sering diburu darahnya untuk dijual. Bahkan, harga darah biru milik Kepiting Tapal Kuda bisa dijual sekitar ratusan juta.

Melansir dari Business Insider, satu galon dari darah kepiting tapal kuda bisa dibanderol dengan harga sangat mahal. Diketahui, harga tersebut bisa sekitar US$60 ribu atau sekitar Rp944,13 juta (kurs Rp15.735).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengapa Diburu dan Dijual?

Melansir dari situs Natural History Museum, kepiting tapal kuda sangat diburu dan dijual mahal karena memiliki darah yang disebut bermanfaat. Hewan ini dinilai memiliki jasa besar untuk kehidupan manusia karena berperan untuk pembuatan vaksin dan obat-obatan.

Darah biru yang terkandung dalam kepiting tapal kuda konon mengandung sel kekebalan hingga sangat sensitif terhadap bakteri beracun. Maka dari itu para ilmuwan mengandalkan darah dari hewan ini.

Terutama untuk mengembangkan tes Limulus Amoebosit Lisat (LAL) yang memeriksa kontaminasi pada vaksin baru. Serta LAL digunakan untuk mendeteksi patogen dalam obat-obatan yang sangat diperlukan seperti antibiotik suntik.

Hewan ini sangat bermanfaat dan dinilai berperan besar dalam membantu kehidupan manusia. Bahkan, sejumlah negara dunia dan para peneliti masih mengandalkan darah Kepiting Tapal Kuda untuk tes penting tersebut.

3 dari 4 halaman

Bentuknya Mirip Tapal Kuda

Mengutip dari Disdikbud Kendal Kab, kepiting tapal kuda dikenal juga dengan nama Horseshoe Crab, Mimi, atau Belangkas. Hewan ini merupakan hewan laut yang biasa hidup di pantai berlumpur dan berpasir atau bisa juga ditemukan di muara sungai.

Hewan ini disebut sebagai kepiting tapal kuda karena bentuknya yang mirip seperti tapal kuda. Tubuh kepiting ini berkaki dan beruas sehingga masuk dalam jenis Arthropoda.

Kepiting tapal kuda juga masuk dalam hewan purba bahkan dijuluki fosil hidup karena usianya yang sudah sangat tua. Diperkirakan hewan ini sudah ada sejak 350 juta tahun yang lalu dan lebih tua dari Dinosaurus yang kini telah punah.

Kepiting Tapal Kuda memiliki banyak jenis dan nama ilmiahnya di Indonesia sendiri lebih umum dikenal dengan tiga jenis. Di antaranya Tachypleus Tridentatus, Tachypleus Gigas, dan Carcinoscorpius Rotundicauda.

Sedangkan, kepiting tapal kuda yang berjenis kelamin jantan memiliki sebutan dengan nama Mimi. Sementara untuk berjenis kelamin betina memiliki sebutan dengan nama Mintuna.

4 dari 4 halaman

Masuk Daftar Satwa yang Dilindungi

Berdasarkan unggahan KSDAE Menlhk yang diunggah pada (14/1/2020), kepiting tapal kuda masuk dalam daftar satwa yang dilindungi. Sehingga meskipun sangat berjasa dan bermanfaat bagi kehidupan manusia hewan ini harus dilestarikan karena terancam punah.

Kepiting ini masuk dalam daftar satwa yang dilindungi terutama dari ketiga jenisnya yaitu Belangkas Besar (Tachypleus Gigas), Belangkas Tiga Duri (Tachypleus Tridentatus), dan Belangkas Padi (Carcinoscorpius Rotundicauda).

Di Indonesia, hewan ini juga hidup di perairan dangkal di wilayah payau dan kawasan mangrove. Kepiting Tapal Kuda kerap digunakan di negara-negara Eropa, Amerika Serikat, Jepang, hingga Asia Barat.

Darah biru yang dimiliki kepiting ini sering digunakan sebagai kebutuhan kesehatan. Maka dari itu, hewan ini menjadi sangat diburu dan wajib untuk dilindungi karena marak terjadi penyelundupan besar-besaran dan terancam punah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.