Sukses

Inflasi Batam Naik, Pemprov Kepri Minta Evaluasi Kebijakan Tak Berpihak Masyarakat

Pemprov Kepri pernah mencatat angka inflasi terendah, namun kini bertengger di urutan 9 dari 38 provinsi.

Liputan6.com, Batam - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepulauan Riau mendapat laporan bahwa inflasi pada awal 2024 naik. Penyebabnya kebijakan pemerintah kota yang tak menyeluruh.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan kenaikan inflasi di bulan Januari (2024) bedasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS)Kepri disebabkan kebijakan pemerintah kota dan kabupaten yakni kenaikan tarif parkir, Gas 3 kilo Gram dan tarif Rumah Sakit.

"Desember 2023, angkanya  2,76% dan kita termasuk 9 provinsi terendah inflasinya, tapi di Januari ini inflasi kita meningkat ke angka 3,38%,  urutan 9 teratas dari 38 provinsi," kata Ansar saat meninjau Gugang Bulog di Batu ampar, Selasa (27/2/24).

Hasil penelusuran Ansar ada beberapa objek inflasi Kepri. Penelusuran mulai di Tanjung Pinang dan Karimun hasilnya ada beberapa kebijakan yang perlu dievaluasi. Kemudian di Batam kenaikan tarif parkir ternyata imenjadi penyebab inflasi.

"Kami minta pemerintah kota Batam mengevalusi kembali, kemudian kenaikan gas 3 kg di beberapa kabupaten dan kota," katanya

Untuk kenaikan harga gas memang masih ada yang menunda. Bahkan ada yang ke Hismana Migas, kita pelajari hitunganya.

"Untuk Batam sudah menyetujui kenaikan itu, dan itu penyebab naiknya inflasi karena bersentuhan langsung ke masyarakat," kata Ansar.

Tarif Rumah Sakit juga jadi penyebab inflasi di tiga kota. Saat cek ternyata Kota Batam, Tanjung Pinang dan Kabupaten Tanjung Balai Karimun tidak menaikkan karena ditopang APBD.

"Kalau APBD masih memungkinkan tak perlu lah menaikan tarif," kata Ansar.

Pemprov Kepri mendorong pemerintah kota dan kabupaten untuk tidak melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi pendapatan daerah jika bersentuhan langsung ke kepentingan masyarakat.

" Kepala Daerah supaya melakukan evaluasi kebijakannya," kata Ansar. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Suryono, mengatakan pemicu naiknya inflasi dari 2.76 di bulan Desember 2023 menjadi 3,38 di 2024 bukan hanya kenaikan parkir, gas dan tarif rumah sakit. Harga sayur mayur seperti harga cabai merah dan tomat juga naik tinggi.

"Sinergi BI dengan Pemprov dan TPID bagus. Kondisi Kepri ini unik.  Selain berusaha meningkatkan daya beli juga ikut menjaga inflasi," kata Suryono.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan komoditas beras hingga cabai menjadi salah satu indikator pemicu inflasi di daerah. Oleh karena itu, TPID bersama Pemerintah Daerah serta institusi lain terus menjaga kestabilan harga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini