Sukses

Pulang Kampung ke Gorontalo, Sandiaga Uno Kampanye Pasangan Ganjar-Mahfud

Sandiaga yang juga Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, juga ditemani oleh Ketua DPW PPP Provinsi Gorontalo Nelson Pomalingo bersama kader partai lainnya.

Liputan6.com, Gorontalo - Sandiaga Salahudin Uno terpaksa pulang ke kampung halamannya di Gorontalo demi kemenangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md. Dirinya menemui ratusan konstituennya di kawasan Jalan Madura Kota Gorontalo. Jumat (02/02/2024).

Sandiaga yang juga Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, juga ditemani oleh Ketua DPW PPP Provinsi Gorontalo Nelson Pomalingo bersama kader partai lainnya.

Dalam kunjungannya di pusat kuliner tanah serambi madinah, Sandiaga banyak mendapat keluhan warga soal sembako yang saat ini dinilai mahal hingga sulitnya lapangan pekerjaan.

"Sembako mahal pak, anak saya juga sulit dapat pekerjaan," kata Hadija di hadapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Menanggapi hal itu, Sandiaga bilang jika dirinya pulang kampung ke Gorontalo memastikan bahwa semua pilin Ganjar-Mahfud. Karena kalau mereka menang, dirinya berkomitmen sembako akan terjangkau harganya.

"Jika Ganjar-Mahfud menang, sembako murah dan akan sama rata. Tempat kerja lebih mudah didapatkan," kata Sandi.

Selain mengkampanyekan Ganjar-Mahfud, dirinya juga meminta agar warga Gorontalo jangan salah memilih partai. Ia mendorong agar Gorontalo menyatukan hari untuk partai berlambangkan Ka'bah.

"Saya ingin mengembalikan kejayaan partai PPP yang pernah memimpin Gorontalo tahun 1977. Kami yakin masih banyak masyarakat yang cinta dengan PPP," katanya.

Sandiaga yakin, jika partai yang menjadi pilihannya saat ini  punya visi dan misi membangun rakyat. PPP selalu Istiqomah mencari pengabdian, bukan mencari sebuah kekuasaan.

"Kader partai saya yakin mereka maju bukan karena mencari kekayaan, tapi yang mereka cari adalah keberkahan," teriaknya.

Sandiaga berharap, kader PPP jangan  melupakan rakyat saat terpilih. Perhatikan rakyat dan konstituen, jangan sampai semua kader belambangkan kabah diibaratkan seperti obat pil KB.

"Ibarat Pil KB, kalau lupa pasti jadi. Tapi kalau caleg, jika jadi pasti lupa rakyatnya. Mudah-mudahan kita berdoa kader PPP tidak ada yang seperti itu," tegasnya.

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.