Sukses

Pesan Terakhir Siswa Berprestasi Sebelum Ditemukan Akhiri Hidup di Kantin Sekolah

Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri karena masalah asmara

Liputan6.com, Kupang - FSM (18), seorang siswa kelas III SMA di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditemukan tewas gantung diri pada Sabtu pagi (20/1/2024) sekitar pukul 06.00 wita.

Penghuni asrama St. Gabriel, Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur ini ditemukan tewas di kantin sekolah SMAS Katolik Bhaktiarsa di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.

Saat ditemukan, korban mengenakan switer hitam dan celana jeans panjang warna biru. Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri karena masalah asmara.

Kapolres Sikka, AKBP Hardi Dinata mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh Stevanus Carlos Thomy (16), pelajar kelas III yang juga tinggal di asrama St. Gabriel Maumere.

Stevanus bangun pagi dan mencari jaringan wifi ke perpustakaan asrama. Ia kaget melihat korban dalam posisi tergantung menggunakan tali nilon warna biru. Ia kemudian memberitahukan ke rekannya yang lain.

"Murni gantung diri dan keluarga korban ikhlas menerima kematian korban," ujarnya kepada Liputan6.com, Sabtu 20 Januari 2024.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Minta Maaf

Rekan korban, Simson S. Mani (17), menuturkan sebelum korban gantung diri, korban sempat menceritakan permasalahan keluarga. Korban juga menceritakan persoalannya dengan sang kekasih bernama, Nia.

Pada Jumat (19/1/2024) malam sekitar pukul 20.00 Wita, korban bercerita jika ia diputus oleh Nia pacarnya. Simon kemudian menasehati agar korban tidak stres.

Alwin Thimas Bao Weking, rekan korban juga mengaku kalau korban sempat meminta maaf melalui messenger facebook karena Alwin sudah mendengarkan keluhan korban.Korban berpesan agar kelak Alwin jalan-jalan ke kampungnya jika korban sudah pergi.

Ia juga berpesan agar Alwin rajin sekolah, menjadi orang sukses serta menyampaikan salam sayang untuk Nia.

 

3 dari 4 halaman

Siswa Berprestasi

Selama bersekolah, korban tinggal di asrama St. Gabriel Bhaktiarsa. Ia dikenal sebagai siswa berprestasi karena selalu meraih juara 1 umum.

Korban diduga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena diputus oleh Nia, pacarnya.

Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban dinyatakan murni gantung diri.

Keluarga korban ikhlas menerima kematian korban sebagai musibah dan membuat surat pernyataan penolakan autopsi jenazah.

Jenazah korban rencananya akan dibawa ke Kabupaten Lembata untuk dimakamkan.

4 dari 4 halaman

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.