Sukses

Benteng Delfs Haven Pulau Kisar Maluku, Jejak Peninggalan VOC di Tengah Permukiman Warga

Lokasi Benteng Delfs Haven juga dikelilingi rumah-rumah permukiman warga. Selain itu, ada juga berbagai vegetasi berupa tumbuhan perdu, semak belukar, pohon koli (bahasa lokal), pohon pisang, pohon kosambi, dan pohon kelor.

Liputan6.com, Ambon - Benteng Delfs Haven berlokasi Pulau Kisar atau tepatnya di wilayah yang menghubungkan Desa Kota Lama dengan Desa Yawuru, Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan, Kabupaten Maluku Barat Daya. Benteng ini letaknya juga berhadapan dengan kantor Desa Kota Lama.

Mengutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, benteng ini merupakan bangunan peninggalan VOC yang didirikan pada 16 Juli 1665. Pada awal pendiriannya, benteng ini digunakan sebagai markas pertahanan, pusat pemerintahan, serta tempat penyimpanan persenjataan, amunisi, dan logistik makanan.

Selain itu, benteng ini juga berfungsi sebagai benteng pengawas. Hal itu bisa dilihat dari lokasinya yang berada di sebuah bukit di tengah pulau.

Menurut warga sekitar, benteng ini tak pernah dimanfaatkan kembali setelah Belanda meninggalkan Pulau Kisar. Benteng tersebut dibiarkan terbengkalai. Hingga pada 2000-an, warga sekitar berinisiatif untuk memperbaiki benteng tersebut.

Warga menyusun kembali batu-batu karang dan direkatkan dengan semen. Namun, beberapa bagian dinding tidak disusun kembali karena batu sudah hilang.

Benteng Delfs Haven berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 29,5 meter dan lebar 21,5 meter. Benteng ini dilengkapi dengan dua bastion di sudut barat daya dan timur laut.

Terdapat pula rampart yang menghubungkan setiap sudut benteng. Rampart itu dibangun dengan menggunakan bahan batu karang menghadap ke arah timur.

Pada bagian dalam benteng terdapat bangunan yang pernah digunakan sebagai kantor desa, tetapi sekarang sudah ditinggalkan. Ada pula bangunan yang dibangun di depan runtuhan bastion timur laut.

Lokasi Benteng Delfs Haven juga dikelilingi rumah-rumah permukiman warga. Selain itu, ada juga berbagai vegetasi berupa tumbuhan perdu, semak belukar, pohon koli (bahasa lokal), pohon pisang, pohon kosambi, dan pohon kelor.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.