Sukses

Artificial Intelligence bagi Generasi Muda, Ancaman atau Peluang?

Artificial Intelligence (AI) telah menjadi salah satu isu paling mencolok dalam dunia teknologi saat ini. Berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, AI tidak hanya mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi, tetapi juga memengaruhi dunia pendidikan, khususnya kalangan generasi muda pada era society 5.0.

Liputan6.com, Jakarta - Artificial Intelligence (AI) telah menjadi salah satu isu paling mencolok dalam dunia teknologi saat ini. Berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, AI tidak hanya mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi, tetapi juga memengaruhi dunia pendidikan, khususnya kalangan generasi muda pada era society 5.0. 

Society 5.0 adalah era di mana teknologi akan membantu kehidupan sehari- hari manusia. Munculnya Google Asisten, Chat GPT, AI Character, juga lukisan-lukisan hasil buatan AI menjadi contoh permulaan dari society 5.0 ini. 

Teknologi-teknologi ciptaan manusia tersebut tentunya sangat membantu mereka untuk mempermudah dalam melakukan suatu pekerjaan.

Namun, kemudahan tersebut malah membuat generasi muda mengandalkan otak mesin milik komputer, bukan otak miliknya sendiri.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

AI dalam Keseharian Generasi Muda

Asisten Virtual

Para generasi muda sekarang memiliki akses mudah ke asisten virtual seperti yang paling populer ada Google Assistant dan Siri. 

Mereka dapat membantu dalam mencari informasi, mengatur jadwal, atau bahkan menjawab pertanyaan rumit. Ini membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam kegiatan sehari-hari.

Pembelajaran Daring 

Pada masa Covid-19 masih ditakuti banyak orang, pembelajaran daring menjadi salah satu cara yang diterapkan saat itu. AI digunakan dalam platform pembelajaran daring untuk memberikan rekomendasi materi yang sesuai, menyesuaikan tingkat kesulitan, dan bahkan mengukur kemajuan belajar. 

Hal ini membantu mahasiswa belajar secara pribadi dan efisien. Contohnya seperti aplikasi Ruangguru, Zenius, ataupun platform pembelajaran online lainnya.

Pemrosesan Bahasa Alami (NLP)

Teknologi ini sangat membantu generasi muda khususnya di kalangan mahasiswa. Memungkinkan mesin untuk memahami dan menghasilkan bahasa manusia.

Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi terjemahan otomatis, deteksi plagiarisme, atau pembantu penulisan cerdas sebagai acuan pembuatan karya tulis.

3 dari 4 halaman

Tantangan sebagai Akibat dari AI

Selama memiliki manfaat, pastinya ada beberapa tantangan yang akan dihadapi sebagai akibat dari kemunculan teknologi kecerdasan buatan ini. Beberapa contohnya yaitu ketergantungan, penggantian pekerjaan sehingga lapangan kerja untuk manusia semaki berkurang, juga keamanan data yang akan semakin mudah untuk diretas dan tersebar ke publik.

Ketergantungan

Meskipun AI memberikan banyak manfaat, terlalu bergantung pada teknologi ini dapat mengurangi kemampuan kritis dan kreatif para generasi muda dalam melakukan suatu hal. Keseimbangan antara teknologi dan keterampilan manusiawi perlu dijaga. 

Penggantian Pekerjaan

Beberapa mahasiswa khawatir bahwa AI akan menggantikan beberapa pekerjaan tradisional. Mereka perlu terus mengembangkan keterampilan yang relevan agar tetap bersaing di pasar kerja. 

Keamanan Data

Karena banyaknya data yang dihasilkan oleh AI, mahasiswa perlu memahami dan memitigasi risiko keamanan data pribadi mereka. Perlindungan privasi menjadi kunci.

 

4 dari 4 halaman

Lalu Apa Solusinya?

Tentunya kita tak bisa menolak perkembangan dan kemajuan teknologi, harus diri sendirilah yang melewati tantangan tersebut.

Sementara teknologi ini membantu dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari, para generasi muda perlu siap menghadapi perubahan yang mungkin terjadi dalam dunia kerja.

Dengan pemahaman dan pemanfaatan AI yang baik, mereka dapat mengambil manfaat dari peluang yang ada dan menjadi bagian dari revolusi teknologi ini.

Sumber: fkkmk.ugm.ac.id

Penulis: Zera Adinata Putri, Mahasiswi IPB University, Workshop Jurnalistik Koran Kampus IPB

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.