Sukses

Cara Melihat Hujan Meteor Quadrantid di Langit Indonesia 4 Januari 2024

Dalam kondisi langit cerah dan minim polusi cahaya, manusia dapat melihat 25 meteor per jam. Beberapa meteor Quadrantid akan terlihat seperti bola api yang menyala terang.

Liputan6.com, Yogyakarta - Puncak hujan meteor Quadrantid akan terjadi pada 3 hingga 4 Januari 2024. Hujan meteor ini disebut American Meteor Society akan menjadi hujan meteor terbesar pada 2024 ini.

Dalam kondisi langit cerah dan minim polusi cahaya, manusia dapat melihat 25 meteor per jam. Beberapa meteor Quadrantid akan terlihat seperti bola api yang menyala terang.

Radiant Quadrantids terletak di langit utara, sehingga pengamat di belahan bumi selatan mungkin tidak dapat melihatnya dengan baik. Di wilayah Indonesia, hujan meteor Quadrantid tetap bisa disaksikan.

Wakaupun, tidak sebanyak yang bisa dilihat di belahan bumi utara. Dikutip dari laman BRIN, masyarakat Indonesia bisa melihat hujan meteor Quadrantid pada 4 hingga 5 Januari 2024 atau tepat tengah malah hingga pukul 04.00.

Sayangnya, fase bulan setengah terang dapat sedikit mengganggu pengamatan. Namun, pengaruh bulan dapat diminimalkan dengan menghalangi sinar bulan menggunakan pohon atau bangunan dan melihat ke arah langit utara.

Berikut cara melihat hujan meteor Quadrantid di langit Indonesia.

Dikutip dari berbagai sumber, tidak ada cara khusus yang harus dilakukan untuk bisa melihat hujan meteor Quadrantid. Namun, ada beberapa tips yang dapat dilakukan, agar hujan meteor Quadrantid dapat terlihat dengan jelas.

1. Cari tempat minim polusi cahaya agar dapat melihat hujan meteor dengan lebih baik.

2. Gunakan pakaian yang hangat dan bawa kursi, bangku, tikar atau alat lainnya dan lihat ke arah timur laut.

3. Tunggu hingga subuh tiba, hujan meteor Quadrantid akan muncul dan menghiasi langit.

Sebagai informasi, hujan meteor Quadrantid berasal dari asteroid 2003 EH1. EH1 2003 adalah asteroid kecil yang diameternya berukuran sekitar dua mil.

Asteroid 2003 EH1 membutuhkan waktu 5,52 tahun untuk sekali mengorbit Matahari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini