Sukses

Sejumlah Kecamatan di Kabupaten Purwakarta Berpotensi Jadi Pusat Gempa

Kabupaten Purwakarta berpotensi menjadi pusat gempa bumi. Pasalnya, daerah ini menjadi jalur pertemuan tiga sesar aktif.

Liputan6.com, Purwakarta - Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, berpotensi menjadi pusat gempa bumi. Bukan tanpa dasar, mengingat sebagian wilayah di kabupaten kecil ini merupakan jalur pertemuan tiga sesar atau patahan aktif yang sewaktu-waktu bisa bergerak.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta, Heryadi Erlan tak menampik hal itu. Memang benar, sebagian wilayahnya merupakan jalur pertemuan sesar. Yakni, sesar Lembang, sesar Baribis dan sesar Cimandiri.

"Jadi, dari hasil kajian kami bersama Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi beberapa waktu lalu, memang ada beberapa kecamatan di kita merupakan daerah pertemuan tiga Sesar Aktif atau 3 patahan tersebut," ujar Abah Erlan (sapaannya), belum lama ini.

Adapun beberapa wilayah yang menjadi jalur patahan itu, terang dia, misalnya Kecamatan Wanayasa dan Bojong. Dari hasil kajian, dua kecamatan tersebut merupakan jalur dari sesar Lembang yang terbentang mulai dari Bandung Barat.

Kemudian, lanjut dia, Kecamatan Tagalwaru dan sebagian wilayah Kecamatan Sukatani. Itu merupakan jalur Sesar Baribis yang membentang dari daerah Tangerang dan titik pertemuannya berada di dua kecamatan itu.

Selanjutnya, untuk sesar Cimandiri yang terbentang dari selatan Jawa Barat dan memanjang dengan arah Timur Laut-Barat Daya melalui Pelabuhan Ratu hingga mencapai lautan di selatan Banten dan berakhir di wilayah Cianjur dan sebagian Purwakarta.

Sehingga, menurutnya, wilayahnya ini berpotensi jadi pusat gempa karena berada di jalur pertemuan tiga sesar aktif tersebut. Dengan kondisi tersebut, jelas jajarannya harus ekstra waspada. Kendati hingga kini belum terdengar dampak bencana alam besar yang diakibatkan dari pergerakan tiga pertemuan sesar tersebut.

"Potensi itu (jadi pusat gempa) bisa saja terjadi. Sejauh ini sih hanya menjadi salah satu titik yang terdampak dari getarannya saja," tambah dia.

Dengan kata lain, tambah dia, kalau sesar itu bergerak dampaknya seperti saat gempa di Cianjur beberapa waktu lalu. Hal mana, sejumlah wilayah di Kabupaten Purwakarta hanya ikut merasakan getarannya saja.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gempa Purwakarta

Seperti diketahui, gempa Magnitudo 3,1 menggetarkan wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Senin (25/12/2023) pukul 12.48.05 WIB.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa Kabupaten Purwakarta ini berlokasi pada koordinat 6.47 LS, 107.45 BT, dengan episenter gempa di darat 9 kilometer timur laut Kabupaten Purwakarta.

BMKG juga menyebutkan, gempa Kabupaten Purwakarta ini berdampak dan ikut dirasakan di Cikampek. Hingga kini, belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan

3 dari 3 halaman

Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini