Sukses

Mengapa Sapi Dimuliakan Bagaikan Raja bagi Warga Samin?

Sapi menjadi harta berharga sehingga disebut raja kaya.

Liputan6.com, Blora - Sedulur Sikep atau yang biasa disebut sebagai orang Samin masih ada di sekitar Pegunungan Kendeng hingga sekarang. Pegunungan Kendeng merupakan wilayah pegunungan karst yang terbentang di utara Pulau Jawa, dari Kabupaten Pati, Blora, hingga Lamongan.

Orang Samin adalah sekelompok masyarakat yang mengikuti ajaran leluhur bernama Samin Surosentiko. Sugiartono, 57, tokoh masyarakat Sedulur Sikep di Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora menjelaskan Orang Samin kini disebut Sedulur Sikep.

"Samin itu ajaran Mbah Samin Surosentiko, makanya disebut Samin. Kalau Sedulur Sikep itu saudara yang merengkuh atau memeluk. Tapi kalau di Klopoduwur, bukan Eyang Samin, tapi Eyang Buyut Engkrek. Menurut cerita, Eyang Buyut Engkrak itu murid Eyang Samin," kata dia. 

Orang Samin yang tersebar di sekitar Pegunungan Kendeng ternyata masih mempertahankan tradisi unik hingga sekarang. Salah satu tradisi unik itu adalah Ngalungi Desa.

Tradisi itu ditandai dengan membuat ketupat dan lepet yang dikalungkan ke sapi. Acara ini digelar Selasa Kliwon atau Jumat Pahing yang diadakan setiap selapan hari sekali. 

"Tujuannya zaman dahulu sapi dibancaki, terutama yang dipakai di kebun. Sapi dibawah ke kebun, lalu dikalungi kupat lepet," ujar Sugiartono.

Bagi Sedulur Sikep di tengah kondisi Pegunungan Kendeng sekarang, sapi dan kerbau merupakan Raja Kaya sehingga harus dirawat dan digelarkan bancakan.

"Sapi kan kayak raja, makan tinggal makan, tidak seperti manusia," ucap pria berusia 57 tahun tersebut. 

Menurut Sugiartono, tradisi tersebut terus dilestarikan hingga sekarang meski perkembangan zaman terus mengalami perubahan. Dengan begitu, Orang Samin merupakan sebagian kecil kelompok masyarakat yang mampu melestarikan tradisi nenek moyang hingga sekarang.

Di masa sekarang, Sedulur Sikep hidup dekat dengan lereng Pegunungan Kendeng dan tersebar di beberapa titik, seperti di Pati, Kudus, hingga Blora. Dulunya, Sedulur Sikep juga dikenal dengan Wong Samin, namun sekarang mereka tak mau disebut dengan Wong Samin dengan beragam alasan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini