Sukses

Warga Makassar Korban KKB di Yahukimo Belum Ditemukan, Keluarga Resah

Hingga hari keempat proses evakuasi oleh Satgas Damai Cartenz, Rakib Natsir tak kunjung ditemukan.

Liputan6.com, Makassar - Salah satu korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, hingga kini belum ditemukan. Dia adalah Rakib Natsir warha di Jalan Bontobila 4, Kelurahan Batua, Makassar, yang juga merupakan penambang emas di Yahukimo. 

Saat peristiwa berdarah itu terjadi, Rakib Natsir ikut menjadi sasaran, hanya saja, dalam pendataan para korban yang dievakuasi oleh Satgas Damai Cartenz, nama Rakib Natsir tidak ada. Hal inilah yang membuat resah pihak keluarga korban di Kota Makassar.

Kakak korban, Akbar Natsir mengatakan, pascakejadian pihak keluarga telah berusaha melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, tapi keberadaan Rakib belum menemui titik terang. 

"Informasi awal didapatkan pihak keluarga Rakib pada hari Selasa bahwa terjadi penyerangan di tempat Rakib bekerja, pihak keluarga melakukan komunikasi intens ke berbagai pihak terkait seperti Pemerintah Kota Makassar maupun Kepolisian, namun hingga hari keempat evakuasi belum menemukan titik terang mengenai keberadaan Rakib Natsir," kata Akbar Natsir di Makassar, Sabtu (21/10/2023).

Akbar yang juga perwakilan keluarga Rakib berharap, satgas Damai Cartenz tetap melanjutkan pencarian dan mengevakuasi para korban kekejaman KKB. Ia juga tetap berdoa agar sang adik segera ditemukan dan bisa kembali berkumpul bersama keluarga di Makassar.

"Pihak keluarga di Makassar berharap semoga Rakib Natsir dapat ditemukan oleh Satgas Damai Cartenz dan kembali dalam keadaan selamat," ujarnya.

Sebelumnya, KKB pimpinan Egianus Kogoya melakukan serangan terhadap pendulang emas di Kali I, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Senin (17/10/2023). 7 korban dilaporkan tewas akibat serangan tersebut, sementara puluhan korban lainnya telah dievakuasi oleh Satgas Damai Cartenz.

Kasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno mengatakan pihaknya akan terus melakukan patroli di sekitar lokasi penembakan dan pembunuhan untuk menolong warga apabila masih ada warga selamat lainnya.

"Ke depan Kami akan rutin melakukan patroli gabungan di radius TKP untuk memastikan bahwa sudah tidak ada lagi warga selamat yang berada di TKP," kata Bayu dalam keterangan tertulisnya kepada Wartawan, Selasa (18/10/2023).

 

Simaklah video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.