Sukses

Penyerang Pendulang Emas di Yahukimo Papua Pegungan Adalah KKB Pimpinan Yotam dan Asbak

Yotam Buriangge sendiri merupakan mantan prajurit Batalyon Infanteri 756/Wimane Sili (Yonif 756/MWS) berpangkat Prada yang melarikan diri.

 

Liputan6.com, Jayapura - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyerang para pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, berasal dari KKB pimpinan Yotam Buriangge dan Asbak Koranue. Hal itu diutarakan Kasatgas Damai Cartenz Kombes Faizal Rahmadani.  

"Memang benar keduanya yang memimpin penyerangan terhadap para pendulang emas yang ada di kali I, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo," kata Kombes Faizal seperti dikutip Antara, Rabu (18/10/2023).

Keduanya merupakan anak buah Egianus Kogoya yang seringkali menyerang aparat keamanan dan warga sipil yang berada di Kabupaten Nduga, Yahukimo dan Pegunungan Bintang.

Kombes Faizal mengakui, anggota Satgas Damai Cartenz bersama Polres Yahukimo sedang berupaya kembali ke kawasan pendulangan emas untuk memastikan apakah masih ada pendulang atau tidak.

"Kami masih menunggu perkembangan laporan dari Dekai, " kata Kombes Faizal.

Kombes Faizal juga menjelaskan, penyerangan dan penembakan yang dilakukan KKB, Senin (16/10/2023) dilaporkan pendulang yang berhasil melarikan diri dan melaporkannya ke pos Kolop.

Dari laporan itu Selasa (17/10/2023) dilakukan evakuasi yang dalam prosesnya sempat terjadi kontak tembak dengan KKB di sekitar Kali I.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Identitas Korban Penyerangan KKB

Tercatat 18 orang dievakuasi termasuk tujuh di antaranya yang sudah meninggal yaitu Udin, Maun, Ardi, Hendra, Anju, Appe, dan Siger.

Sedangkan yang selamat yakni Abdul Aziz (53 tahun), Renaldi (28 ), Hermudin (42), Bebeng (41), Erwin (36), Abd. Rahmansyah alias Rahsya (31 th),Markus Tumpia (35), Ahmad Saleh Ohe (21), Holden (48 th), Amiman (33) dan Abdul Samad (53).

Selain itu KKB juga membakar tiga unit ekskavator, dua truk dan satu unit kamp pendulang.

Sekadar informasi, Kali I dapat ditempuh sekitar dua jam dari Dekai yang merupakan kawasan penambangan emas ilegal. Yotam Buriangge sendiri merupakan mantan prajurit Batalyon Infanteri 756/Wimane Sili (Yonif 756/MWS) berpangkat Prada yang melarikan diri sejak tanggal 17 Desember 2021, dengan membawa senjata api SS1 V1 dan bergabung dengan kelompok Egianus Kogoya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini