Sukses

Camilan Sehat dari Pisang Hijau Daun Kelor

Ada camilan sehat datang dari mahasiswa UNY yang membuat Pisang Hijau Daun Kelor. Seperti apa?

Liputan6.com, Yogyakarta Sejumlah mahasiswa UNY mengolah pisang kepok membuat camilan sehat dari pisang dan daun kelor. Boby Kurniawan prodi Ilmu Sejarah, Defry Ashar Abdulloh F prodi PJKR dan Zulfarida Choirunnisa prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran UNY ini membuat camilan sehat pisang hijau daun kelor karena masyarakat Indonesia yang gemar makan pisang goreng.

“Selama ini variasi pisang goreng hadir seperti itu-itu saja, maka untuk menarik Generasi Z kami buat beda dengan balutan tepung kelor," kata Boby.

Camilan sehat dari pisang yang dibalut tepung terigu hijau yang merupakan campuran ekstrak daun kelor dinamai ‘PisangKUU’. Menurutnya selain ada estetika warna pada pisang, daun kelor juga mengandung antioksidan dan nutrisi seperti protein, karbohidrat, serat, magnesium, vitamin, zat besi, dan juga magnesium. 

Banyaknya kandungan nutrisi ini dapat membantu dalam pencegahan penyakit kanker dan tekanan darah, sehingga PisangKUU merupakan camilan sehat yang lezat sekaligus sehat untuk dikonsumsi.

Zulfarida Choirunnisa tim PisangKUU mengaku saat ini pihaknya menggandeng beberapa mitra kerja lokal dalam pembuatan produknya. 

“Pisang kepok dipasok dari Cangkringan, daun kelor dari Kelompok Wanita Tani di Pakem, minyak goreng dan tepung terigu dari mitra di Pasar Demangan,”katanya. 

Selain itu ada juga mitra kemasan dari JogjaSupply, dan Minimarket Kopma UNY untuk memenuhi anjuran Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Sleman Suparmono yang mengungkap fakta bahwa produksi buah pisang di Sleman sebanyak 6.499,6 ton. 

"Selain itu, konsumsi pisang per kapita di kabupaten Sleman juga tinggi yakni 0,164 kg melebihi konsumsi jeruk yanghanya sebesar 0,124 kg."

Cara membuat pisang hijau daun kelor cukup sederhana. Daun kelor dicuci dan direndam air hangat, dikeringkan sebentar lalu diblender dengan air, kemudian disaring menggunakan air panas dan diambil sari-sarinya ke gelas ukur. 

Adonan tepung yang sudah disiapkan dicampur dengan sari daun kelor tersebut, kemudian diaduk menjadi adonan pisang goreng hijau. Pisang hijau dipenyet dalam adonan kemudian digoreng dan dihidangkan dengan topping.

Defry Ashar Abdulloh mengatakan  usaha ini mendapat pendanaan dari Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Kemendikbudristek tahun 2023. Pendanaan dari P2MW inilah mereka mampu menambah dan mengembangkan sarana prasarana yang memadai, efektif, serta efisien. 

“Berkat bantuan pendanaan dari program P2MW, kami berhasil melakukan sejumlah perubahan signifikan dalam pengembangan produk,” ungkapnya. 

Perubahan PisangKUU itu dari rasa yaitu tersaji dalam varian rasa manis, pedas dan gurih, peningkatan nutrisi lewat daun kelor serta pemasaran yang lebih sigap lewat pemesanan online.

Selain itu penambahan sarana Pisang Hijau Daun Kelor seperti deep fryer yaitu alat sebagai pengganti panci juga menaikkan kualitas produk. Selain itu juga ada peniris minyak yang efektif dalam penyajian karena alat ini dapat menghilangkan kelebihan minyak usai pisang digoreng.

Sedangkan hand mixer tepung digunakan untuk memudahkan dalam pencampuran adonan tepung pisang goreng.

“Alat ini sangat efisien dan praktis sebagai tempat untuk menggoreng produk PisangKUU,” kata Defry. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini