Sukses

Situasi Pohuwato Gorontalo Kondusif, Ratusan Personel TNI-Polri Masih Disiagakan

Situasi di Kabupaten Pohuwato berangsur kondusif usai pecah kerusuhan di beberapa lokasi kawasan itu.

 

Liputan6.com, Gorontalo - Situasi di Kabupaten Pohuwato berangsur kondusif usai pecah kerusuhan di beberapa lokasi kawasan itu. Pegawai di lingkungan Pemkab Pohuwato juga terlihat menjalankan aktivitas seperti biasa.  

Layanan pemerintahan berjalan seperti biasa terkecuali untuk pagawai yang ada di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda). Sebab, kantor yang menjadi tempat bekerja ratusan ASN dan tenaga honorer ini hangus tak tersisa.

Tidak ada barang dan dokumen yang bisa diselamatkan atas insiden tersebut. Rencananya, pegawai yang ada di lingkungan setda ini, untuk sementara menempati kantor bersama.

Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya yang saat ini masih berada di Kabupaten Pohuwato menekankan, kondusifitas daerah menjadi prioritas di saat seperti ini. Kondusifitas merupakan atensi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)

"Kondisi seperti ini, utama yang harus kita lakukan sesuai arahan Pak Mendagri adalah kondusifitas. Tidak akan ada penyelesaian jika stabilitas daerah tidak kondusif. Jadi silahkan kembali ke aktivitas melakukan pelayanan kepada masyarakat," kata Penjagub Ismail dihadapan jajaran pemerintah Pohuwato, Jumat (22/9/2023).

"Saya sudah melaporkan kejadian ini kepada Pak Mendagri melalui Pak Sekjen dan sudah mendapatkan arahan terkait laporan itu. Hari ini Pak Mendagri sudah mengutus satu Staf Ahli dan dua orang eselon II. Mudah-mudahan hari ini bisa sampai ke Pohuwato," ujarnya.

Untuk memastikan keamanan di Pohuwato, Polda Gorontalo menyiagakan 821 personel yang tersebar di sejumlah titik. Selain itu ada 200 Baawah Kendali Operasi (BKO) Polda Sulut juga sudah disiapkan. Belum termasuk 255 personel TNI yang disiagakan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Massa Anarkis Ditangkap

Sebelumnya, usai membakar kantor bupati Pohuwato dan merusak gedung DPRD, ribuan massa demonstran akhirnya dibubarkan polisi. Polisi terlihat menembakan gas air mata untuk memaksa demonstran bubar Kamis (21/09/2023).

Polisi kemudian menyisir seluruh lokasi yang menjadi tempat berkumpulnya massa aksi. Bahkan, pihak kepolisian yang dipimpin langsung oleh Kapolda Gorontalo menangkap orang-orang yang dianggap provokator kerusuhan.

Warga yang diduga kuat melakukan aksi anarkis langsung diamankan pihak kepolisian. Sementara aksi polisi yang tengah mengamankan lokasi, menjadi tontonan warga sekitar.

Menurut informasi yang beredar, saat ini sudah ada puluhan orang yang diamankan polisi. Mereka diduga kuat melakukan provokasi hingga membuat aksi unjuk rasa yang sebelumnya berjalan dengan damai, berakhir dengan pengrusakan fasilitas milik pemerintah.

Kapolda Gorontalo Irjen Pol Angesta Romano Yoyol mengatakan, anggota pengamanan sudah melakukan tugasnya sesuai prosedur. Dimana personel gabungan Polda Gorontalo dan Polres Pohuwato yang diterjunkan.

"Anggota saat melakukan pengamanan sudah sesuai dengan aturan dan prosedur operasi standar kepolisian," kata Kapolda Gorontalo

Angesta Romano mengatakan, awalnya pihak kepolisian sudah mengetahui akan ada aksi unjuk rasa hari ini. Bahkan pihaknya telah melakukan pengamanan sejak pekan lalu. Sebelumnya aksi unjuk rasa berlangsung damai, namun di tengah aksi, mulai tersebar berbagai macam isu yang berujung aksi anarkis.

"Ini adalah masyarakat kita yang menyampaikan aspirasi wajib kita kawal selagi mengikuti aturan hukum yang berlaku. Tapi kalau sudah merusak fasilitas umum, apalagi merusak aset-aset negara harus kita lakukan tindakan tegas dan terukur," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.