Sukses

Atas Perintah Panji Gumilang, Anggota Pontren Al Zaytun Galang Dana untuk Kelompok NII

Pondok pesantren Al Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang terindikasi terafiliasi dengan kelompok NII yang memerintahkan anggotanya untuk melakukan penggalangan dana untuk menjalankan ideologinya.

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan Pondok Pesantren (Pontren) Al Zaytun, Indramayu, memiliki anggaran belasan triliun hasil dari penggalangan dana anggotanya.

Hal itu diketahui Ridwan Kamil dari 31 orang pejabat Negara Islam Indonesia (NII) Pontren Al Zaytun yang bersumpah kembali bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada akhir pekan lalu.

"Mereka memberikan testimoni apa adanya memang NII masih nyata dalam versi mereka polanya adalah pengumpulan dana. Makanya jangan kaget kalau Al Zaytun punya anggaran miliran sampai belasan triliun dan aset di mana-mana. Mereka menyesali dan mereka akan mengajak struktur-struktur lainnya untuk melakukan hal yang sama," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan persnya, Bandung, Selasa, 29 Agustus 2023.

Ridwan Kamil mengatakan sebanyak 15 orang yang mengaku anggota NII Pontren Al Zaytun telah menghubungi nomor telepon yang telah diumumkan agar dapat kembali berikrar setia kepada NKRI.

Ridwan Kamil sendiri mengaku tidak ada paksaan terhadap anggota NII Pontren Al Zaytun agar bersumpah kembali ke NKRI.

"Tidak ada paksaan, mereka sukarela melakukannya. Tapi saya tidak bisa bukakan identitasnya karena mereka nanti akan mengalami masalah sosial kalau dibukakan," kata Ridwan Kamil.

Untuk anggota NII Pontren Al Zaytun yang bertobat ini, otoritasnya khusus akan memantau jarak jauh melalui Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dan Badan Kesatuan, Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol) Jawa Barat.

Pontren Al Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang ini terindikasi terafiliasi dengan kelompok NII, dia memerintahkan anggotanya untuk melakukan penggalangan dana untuk menjalankan ideologinya.

"Masih banyak (anggota NII). Kan markasnya di situ (Al Zaytun) Panji Gumilangnya yang memerintahkan pengumpulan dana. Makanya dananya triliunan, dia baiat hartanya habis untuk perjuangan mereka," ucap Ridwan Kamil.

Usai mengetahui banyak perintah Pimpinan Pontren Al Zaytun tidak sejalan dengan ajaran agama, banyak anggotanya keluar dan bergabung kembali ke NKRI. Panji Gumilang sendiri dituntut secara hukum soal pelecehan agama, korupsi dan pencucian uang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jenis NII Pontren Al Zaytun

NII KW 9 adalah salah satu kelompok yang mengklaim sebagai penerus dari Negara Islam Indonesia (NII) atau Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).

Merupakan sebuah gerakan separatis yang berusaha mendirikan negara Islam di Indonesia pada tahun 1949-1962.

Mencuplik laman intisari.grid.id, NII KW 9 dipimpin oleh Abu Toto, yang lebih dikenal dengan nama samaran Panji Gumilang, seorang pendiri dan pemimpin dari Pontren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat.

Ponpes Al Zaytun adalah sebuah lembaga pendidikan Islam yang didirikan pada tahun 1990 dan memiliki luas lahan sekitar 1.400 hektar.

Ponpes ini menawarkan pendidikan formal dan nonformal, serta berbagai fasilitas seperti masjid, perpustakaan, museum, lapangan olahraga, dan lain-lain. Ponpes ini juga dikenal sebagai salah satu ponpes terbesar dan termodern di Indonesia.

Namun, dibalik kemegahan dan prestasinya, Pontren Al Zaytun dan Panji Gumilang sering dituduh menyebarkan ajaran sesat dan terafiliasi dengan NII KW 9.

Pada tahun 2023, Pontren Al Zaytun menjadi sorotan publik setelah adanya unjuk rasa dari massa yang menuntut ponpes itu dibubarkan dan Panji Gumilang ditangkap karena diduga melakukan penyimpangan terhadap agama Islam.

Pontren Al Zaytun dan Panji Gumilang selalu membantah tuduhan-tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa mereka adalah warga negara Indonesia yang taat hukum dan berpegang pada ajaran Islam yang murni.

Lembaga pendidikan yang berlokasi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, itu kembali menjadi sorotan akibat pernyataan Panji Gumilang, tata cara ibadah, hingga dugaan terafiliasi dengan gerakan bawah tanah NII.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini penanganan masalah di Pontren Al Zaytun dilakukan dari sisi hukum dan pendidikan.

"Karena itu, Al-Zaytun akan kita lihat akan seperti apa. Tapi yang jelas nasib dari para santri akan diselamatkan, terutama masa depan studinya," kata Muhadjir saat ditemui usai melaksanakan salat Iduladha di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah Jakarta pada Rabu (28/6/2023) lalu.

Muhadjir memastikan para santri di Pontren Al Zaytun bisa tetap melanjutkan pendidikan jika sewaktu-waktu penindakan hukum dilakukan atas dugaan pelanggaran yang terjadi di Al-Zaytun.

Dia juga menyebut kehidupan di Al Zaytun tak seperti lembaga pendidikan pada umumnya melainkan seperti komune. Sebelumnya, Ponpes Al Zaytun menjadi sorotan publik lantaran penuh kontroversi.

Ponpes itu menerapkan cara ibadah yang tidak biasa, misalnya shaf shalat Idul Fitri 1444 Hijriah yang bercampur antara laki-laki dan perempuan.

Bahkan, ada satu orang perempuan sendiri berada di depan kerumunan laki-laki. Karena kontroversi itu, pemerintah bakal menerapkan sanksi administrasi hingga pidana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini