Sukses

Menunggu Sejak Pagi, Aksi Bentang Kain Merah Putih 17 Kilometer di Kota Kendari Bikin Kesal Siswa

Ribuan siswa dan guru SMA Kota Kendari membentangkan kain merah putih sepanjang 17 kilometer dalam memperingati HUT ke-78 RI, namun aksi ini memicu kekesalan siswa SMA.

Liputan6.com, Kendari- Ribuan siswa dan guru di Kota Kendari membentangkan kain merah putih sepanjang 17 kilometer di Kota Kendari, Selasa (15/8/2023). Aksi ini, untuk memeriahkan HUT ke-78 RI di Kota Kendari.

Diketahui, ribuan siswa dan guru mulai berkumpul di jalan raya Kota Kendari sejak pukul 6.30 hingga pukul 10.30 Wita. Menurut informasi, pihak sekolah meminta para siswa berkumpul di sejumlah lokasi yang sudah ditentukan pihak Dinas Pendidikan. Ada sekitar 30 sekolah menengah atas dan kejuruan di Kota Kendari, ikut ambil bagian dalam aksi kibar kain merah putih.

Para guru dan siswa membentuk barisan panjang dari arah Teluk Kota Kendari hingga menuju pintu gerbang perbatasan Kota Kendari-Konawe Selatan.

Salah seorang siswa SMA di Kota Kendari, Farhan mengatakan, guru sekolah meminta dia dan rekan-rekannya berkumpul pada salah satu titik jalan di jalur bypass Kota Kendari sejak pukul 06.30 Wita.

"Kita disuruh datang di lokasi, sambil memegang kain bendera merah putih," ujar Farhan.

Ternyata, menurut Farhan, hingga sekitar dua jam menunggu, aksi bentang bendera 17 kilometer belum juga dimulai. Dia dan rekan-rekannya hanya bisa menunggu di sejumlah lokasi yang sudah ditentukan sambil memegang kain merah putih.

"Kita tidak tahu apa yang ditunggu. Ternyata, kata guru kami Gubernur Sulawesi tenggara Ali Mazi akan melintas di depan kita," ujar Farhan.

Awalnya, sejumlah siswa SMA di Kota Kendari mengira akan ada momen pecah rekor MURI bendera terpanjang. Namun, sejumlah siswa merasa kecewa, ternyata hanya menunggu Gubernur lewat di depan mereka saja.

"Setelah gubernur lewat sambil dada-dada, kita disuruh guru balik ke rumah," ujar Farhan.

Yusuf, salah seorang siswa lainnya menyesalkan aksi kibar bendera. Kata dia, aksi ini dianggap buang-buang waktu. Sebab, sudah menunggu sejak pukul 06.30 Wita hingga pukul 10.30 Wita sambil pegang bendera, hanya untuk menunggu Gubernur lewat di depan mereka.

"Gubernur lewat sambil dada-dada kami, kaca mobilnya hanya turun setengah," kata Yusuf.

Dalam video beredar di media sosial, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, bersama sejumlah pejabat pemprov, turun langsung meninjau aksi bentang kain merah putih. Berawal dari Teluk Kendari, hingga menuju perbatasan Konawe Selatan. Aksi ini, melibatkan ribuan guru dan siswa se-Kota Kendari.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pernyataan Gubernur

Gubernur Sultra Ali Mazi, saat meninjau aksi bentang kain merah putih mengatakan, aksi ini untuk memperkuat persatuan dan kesatuan warga masyarakat. Menurutnya, Sulawesi Tenggara membutuhkan persatuan dan kesatuan yang tinggi untuk berkembang.

"Tanpa harmonisasi dan kebersamaan, akan susah dibangun walaupun potensi besar," ujar Ali Mazi.

Kata dia, semua jenjang pendidikan mesti bersatu menyukseskan momen perayaan HUT ke-78 RI.

Kadis Pendidikan Sultra, Yusmin, mengatakan aksi bentang kain merah putih sudah dipersiapkan sejak 2 minggu sebelumnya. Kata dia, bendera sepanjang 17 kilometer dijahit anak SMK di Kota Kendari.

Saat ditanya terkait informasi aksi bentang kain merah sebagai upaya Pemprov memecahkan rekor MURI, Yusmin mengatakan, hal ini butuh proses.

"Itu perlu proses penilaian dulu," singkatnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.