Profil dan Perjalanan Karir Panji Sang Petualang

Liputan6.com, Jakarta - Muhammad Panji atau lebih dikenal sebagai Panji Petualang merupakan seorang aktor, pembawa acara, pawang hewan, sekaligus konten kreator di Youtube dengan nama kanal Panji Petualang TV.

Pria kelahiran 27 Juli 1989 ini dikenal sebagai seorang pawang hewan khususnya satwa ular. Ia seringkali berinteraksi hebat dengan hewan melata berbahaya seperti ular kobra.

Dirangkum dari berbagai sumber, Panji Petualang sudah bermain ular sejak berusia dua tahun. Keberaniannya bermain ular mulai tumbuh saat ia dan ibunya pergi mencuci pakaian.

Salah satu koleksinya yang terkenal adalah king kobra bernama Garaga. Tidak diragukan lagi keberadaannya dan kemampuannya dalam menjinakkan hewan liar.

Seolah-olah dia bisa berkomunikasi dengan hewan-hewan tersebut. Panji populer di dunia maya, ia sempat bermain film dan menjadi presenter disalah satu acara televisi.

Panji beberapa kali menjadi presenter atau pembawa acara. Pada tahun 2007, program Panji Sang Penakluk, tahun 2012 menjadi pembawa acara di Petualangan Panji 2012, kemudian program Teman Panji pada tahun 2020-2021.

Panji juga pernah jadi host untuk program My Trip My Adventure 2020. Pada 2007, Panji menikah dengan Nenty Estevany.

2 dari 2 halaman

Konten Kreator

Kehidupan rumah tangga mereka tidak pernah tertimpa isu miring dan selalu harmonis. Pernikahan mereka dikaruniai dua buah hati yang diberi nama Putri Amalia dan Aufa Putra Naja.

Anak-anak mereka juga memiliki minat yang sama dengan orangtua mereka. Putri dan Naja tidak takut dengan ular atau binatang buas lainnya. Sehingga keluarga mereka menjadi keluarga yang mencintai ular dan hewan liar lainnya.

Sosoknya yang sangat mahir dalam menaklukkan hewan buas membuat artis papan atas Baim Wong meminta bantuan untuk menangkap induk ular yang mungkin ada di rumahnya.

Saat itu, di rumahnya, beberapa kali ditemukan ular dengan jumlah yang tidak sedikit. Walaupun kini Panji jarang terlihat muncul di televisi, ia tetap aktif dalam kontennya di Youtube.

Penulis: Belvana Fasya Saad