Sukses

Pemasok BBM Bersubsidi di Tambang Ilegal Gorontalo Berhasil Dibongkar Polda

Ketiga pelaku yang berhasil diamankan oleh Ditkrimsus Polda Gorontalo tersebut adalah LB, MH dan RT. Ketiga pelaku merupakan warga Kabupaten Gorut.

Liputan6.com, Gorontalo - Banyaknya tambang ilegal di Provinsi Gorontalo, hingga kini sulit untuk ditertibkan. Meskipun pihak yang berwajib kerap melakukan penindakan, namun hal tersebut tak membuat para pelaku penambangan jera.

Kali ini, Polda Gorontalo berhasil mengamankan tiga pelaku penyelundup Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal bersubsidi. BBM jenis solar tersebut dipasok dari Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Rabu (02/08/2023).

Ketiga pelaku yang berhasil diamankan oleh Ditkrimsus Polda Gorontalo tersebut adalah pria berinisial LB, MH dan RT. Ketiganya merupakan warga Kabupaten Gorut.

Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol. Desmont Harjendro mengungkapkan, barang bukti (BB) yang diamankan antara lain dua unit mobil truk dan satu unit mobil pickup.

"Saat ini barang buktinya sudah ada di Polda. Diantaranya 28 jeriken BBM solar. Berapa liternya kita belum hitung secara pasti.,” kata Desmont ketika dikonfirmasi, Kamis (03/07/2023).

“Pelakunya untuk saat ini yang kita amankan, ada tiga orang sedang dalam pemeriksaan dan belum ditetapkan sebagai tersangka,” ujarnya.

Desmont mengungkapkan, untuk mendapatkan BBM subsidi tersebut, para pelaku hendak bolak balik mengantre di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU). Mereka mengantre di SPBU milik Pertamina dengan menggunakan mobil yang sudah dimodifikasi.

Mobil tersebut dimodifikasi agar penampungan BBM lebih banyak dari mobil standar. Setelah mengantre, kemudian BBM itu dikumpulkan di dalam jeriken yang memang sudah disiapkan sebelumnya.

“Mereka bolak-balik menggunakan kendaraan. Mobil mereka bisa menampung BBM yang cukup banyak,” ungkapnya.

Selain itu, kata Desmont, BBM ilegal bersubsidi itu dijual para pelaku ke tambang-tambang ilegal di wilayah Gorontalo.

“Intinya memang digunakan di tambang tambang ilegal yang ada di wilayah Gorontalo,” tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.