Sukses

Ratusan Personel Brimob Amankan Demonstrasi di Lahan PT Antam Konawe Utara

Ratusan personil Brimob Polda Sulawesi Tenggara menuju Konawe Utara, mengamankan aksi demonstrasi warga di lahan PT Antam.

Liputan6.com, Kendari - Ratusan personel Brimob Polda Sulawesi Tenggara, masuk menuju Konawe Utara, Minggu (4/6/2023) malam. Sebanyak 13 mobil operasional Brimob disertai peralatan lengkap dan 30 motor, melakukan iring-iringan dari Kota Kendari.

Rencananya, polisi akan mengamankan aksi demonstrasi warga di lahan PT Antam, Senin (5/6/2023). Demonstrasi ini, merupakan aksi kedua kalinya setelah sebelumnya sempat digelar Februari 2023.

Sebelumnya, warga menuntut agar PT Antam kembali menjalankan aktivitas pertambangan di wilayah Konawe Utara. Sebab, semenjak PT Antam Konawe Utara menghentikan aktivitas, perekonomian warga terganggu. 

Komandan Batalion Gegana Brimob Polda Sulawesi Tenggara, Kompol I Ketut Arya Wijanarka menyatakan, sebanyak 159 personel Brimob menuju Konawe Utara. Kata dia, personel sebanyak ini akan ikut membantu Polres Konawe Utara mengamankan rencana demonstrasi masyarakat di Kantor PT Antam.

"Ini permintaan Polres kepada Brimob, terkait potensi demonsrasi anarkis atau tidak, kami belum bisa memastikan," ujar Ketut Arya.

Kata Arya, Brimob Polda Sultra menyertakan pasukan huru-hara, detasemen anti anarkis dan kendaraan anti huru-hara. Kesiapan sebanyak ini, untuk membantu pengamanan di wilayah Konawe Utara.

Menurut Arya, kedatangan Brimob bukan terkait masalah besar atau kecilnya jumlah massa. Namun, berupaya membantu pengamanan untuk menghindari konflik kepentingan saat demonstrasi.

"Intinya, kami utamakan tindakan persuasif. Namun, ada tahapannya, ketika kondisi sudah 'merah' maka Brimob turun," ujarnya.

Diketahui, iring-iringan pasukan Brimob Polda Sulawesi Tenggara, sempat terekam kamera amatir warga. Beberapa warga terlihat berteriak ke arah iring-iringan sembari mengucapkan selamat datang kepada personel polisi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Demonstrasi Warga

Sebelumnya, ratusan warga di Konawe Utara (Konut) berdemonstrasi di Kantor PT Antam, Kamis (9/2/2023). Warga menuntut, perusahaan berkomitmen melibatkan pengusaha lokal dalam menambang nikel seluruh wilayah IUP PT Antam di Konut.

Ikbal, salah seorang peserta aksi demonstrasi menyatakan, ribuan pekerja dan masyarakat lokal kini berstatus pengangguran akibat kehilangan pekerjaan. Hal ini terjadi, akibat tidak ada lagi kegiatan pertambangan di wilayah Konut.

"Banyak petani dan nelayan kehilangan pekerjaan, saat ini laut dan lahan pertanian sudah rusak, sehingga mereka kehilangan jumlah tangkapan ikan dan hasil pertanian," ujar Ikbal.

Kata Ikbal, saat ini ribuan karyawan juga mengalami pemutusan hubungan kerja. Sehingga, tidak bisa menghasilkan uang bagi keluarga yang berada di rumah.

Diketahui, saat demonstrasi pertama berlangsung, warga sempat menduduki lahan kantor dan mess karyawan PT Antam. Mereka menyegel kantor serta menutup sementara aktivitas kantor.

Saat itu, Perwakilan GM PT Antam La Endang menemui warga dan berupaya meredam aksi demonsrasi. Menurutnya, pihak PT Antam di Konawe Utara bukan pemegang kebijakan.

"Namun, kami akan segera memproses tuntutan warga dan menyampaikan langsung ke pusat agar segera ditindaklanjuti," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.