Sukses

Mahasiswa Universitas Trunojoyo Lebih Tenang, Mengapa?

Sebelumnya para mahasiswa selalu was-was saat belanja di minimarket

Liputan6.com, Jakarta - Sementara waktu, mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura bisa hidup tenang, setidaknya bila berbelanja di minimarket, karena mereka tak perlu lagi khawatir bakal kehilangan sepeda motor. Sebab, Komplotan pencuri motor yang kerap menjadikan mereka sasaran telah ditangkap aparat Kepolisian Sektor Kamal, Polres Bangkalan, Senin (22/5/2023).

Adalah AF, 23 tahun, mahasiswa UTM asal Sumenep, yang kehilangan sepeda motor saat berbelanja di Alfamart 17 April 2023 lalu.

Musibah kehilangan sepeda motor yang menimpa Achmat rupanya terekam kamera pengawas minimarket. Jadi, tak lama setelah dia memarkir kendaraannya, menyusul tiga orang lainnya masuk ke dalam dan berbelanja seperti biasanya.

Ternyata belanja itu hanyalah kedok belaka. Mereka sebenarnya sedang memantau pergerakan Achmat. Setelah situasi dirasakan aman, mereka membawa kabur motor Achmat dengan cara merusak kunci stang dengan kunci T. Rekaman inilah yang jadi pegangan polisi untuk mengidentifikasi para pelaku.

Menurut data polisi, dua dari tiga pencuri dalam rekaman itulah komplotan pencuri motor yang telah ditangkap, Senin (22/5/2023). Mereka masing-masing Ahmad Taufik, Dimas Khoirudin dan Muhammad Ilyas. Nama terakhir masih berstatus DPO alias buron.

Para pemuda yang berumur pada kisaran 24 hingga 29 tahun ini beralamat tinggal yang sama yaitu Desa Alang-alang, Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan.

"Mereka ditangkap di rumahnya, kami juga memburu seorang penadah," kata Kapolsek Kamal AKP Andy Bahtera, Rabu (24/5). Penadah dimaksud bernama Nuris, 37 tahun, Warga Desa Dumajah, Kecamatan Tanah Merah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lintas Pulau

Bila merunut dari data lokasi tempat komplotan ini pernah mencuri, mereka bisa disebut pencuri Lintas Pulau. Selain di Bangkalan, mereka juga pernah mencuri motor di Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Lima kali di Bangkalan dan dua kali di Surabaya," kata Andy.

Lebih lanjut Andy merinci jumlah kejahatan yang dilakukan komplotan ini. Agar sepeda motor curiannya tak mudah terdeteksi. Mereka menerapkan sistem 'tukar guling'. Bila mencuri di Bangkalan, sepedanya dijual ke penadah di Surabaya. Sebaliknya, motor hasil curian di Surabaya akan mereka jual ke penadah di Bangkalan.

"Mereka ini residivis dan telah lama kami cari," ungkap Andy Bakhtera.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.