Sukses

Imbas Kasus Kekerasan Seksual, Drummer Ryo Bodat Dinonaktifkan dari .Feast

Ryo Bodat, drummer .Feast saat ini, tengah menjadi perbincangan publik setelah dirinya dinonaktifkan dari band tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Ryo Bodat atau Adrianus Aristo Haryo, drummer band .Feast dinonaktifkan dari band tersebut. Ryo dikeluarkan dari .Feast lantaran diduga melakukan kekerasan seksual dalam hubungan.

Adrianus Aristo Haryo atau Ryo Bodat telah dinonaktifkan dari seluruh kegiatan .Feast karena tindakan yang merugikan dan menyakiti pihak lain, yang tidak sejalan dengan nilai dan prinsip yang kami percaya,” tulis keterangan resmi @ffeastt dikutip Selasa (18/4/2023).

Band ini juga menyatakan turut mengecam tindakan yang telah dilakukan oleh sang drummer. Sehingga, keputusan ini menjadi salah satu bentuk konsekuensi kepada Ryo yang merupakan pelaku kekerasan seksual tersebut.

Kami mengecam segala tindakan tersebut, termasuk yang dilakukan oleh yang bersangkutan, sehingga keputusan ini diambil sebagai konsekuensi terhadap perbuatan yang telah dilakukan,” jelas keterangan .Feast.

Pihak .Feast juga menyatakan telah berkoordinasi agar pihak yang dirugikan tetap mendapatkan dukungan. .Feast juga akan terus memantau perkembangan kasus Ryo Bodat agar bisa memperbaiki dirinya.

.Feast juga telah berkoordinasi memastikan pihak yang dirugikan mendapatkan seluruh dukungan yang diperlukan. Untuk memastikan hal serupa tidak terulang ke depannya, .Feast akan tetap memantau perkembangan Bodat agar dapat dengan baik berbenah diri,” ungkap manajemen band tersebut.

Sang drummer pun juga turut mengunggah foto yang berisi permintaan maafnya. Ia mengunggah permintaan maaf tersebut di media sosial Instagram pribadinya @ryobodat.

Secara personal, saya mau menyampaikan permintaan maaf ke pihak yang sudah saya rugikan atas kesalahan besar yang sudah saya perbuat. Saya juga ingin meminta maaf kepada semua kelelawar yang sudah saya kecewakan,” tulis @ryobodat.

Ryo juga mengakui jika dirinya telah melakukan tindakan kekerasan seksual kepada korbannya. Tindakan ini berupa pemaksaan serta manipulasi agar mendapatkan apa yang ia inginkan dan merugikan korban.

Saya sempat berada dalam hubungan di mana saya telah melakukan tindakan kekerasan seksual dengan melakukan pemaksaan & manipulasi untuk mendapatkan keinginan pribadi saya,” jelas Ryo.

Pihaknya juga meminta maaf dan menyatakan penyesalannya atas perbuatan yang telah ia lakukan kepada korban. Serta akan memperbaiki dirinya agar kejadian serupa tidak akan terjadi kembali.

Saya sadar, kecewa, dan sangat menyesali perbuatan saya. Meski permintaan maaf tidak akan cukup dan tidak akan menghilangkan trauma yang dialami oleh korban, tapi saya akan berusaha terus membenahi diri saya sendiri supaya kejadian serupa tidak akan terjadi lagi,” ungkap Ryo.

Ryo Bodat juga telah menerima konsekuensi atas tindakan kekerasan seksual yang telah ia lakukan. Serta menerima penonaktifan yang diberikan oleh band .Feast pada dirinya serta akan berfokus dalam memperbaiki dirinya.

Sebagai konsekuensinya, saya akan menerima keputusan yang telah diambil oleh .Feast. Ini merupakan pembelajaran jangka panjang bagi saya, dan saya akan fokus berbenah diri dengan bantuan profesional. Terima kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu dan mengingatkan, agar saya bisa terus berkomitmen dan bertanggung jawab agar hal ini tidak terulang lagi di masa mendatang dan menjadi pribadi yang lebih baik,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini