Sukses

Pendiri Kalbe Farma Boenjamin Setiawan Meninggal Dunia, Berikut Profilnya

Kabar duka datang dari Boenjamin Setiawan yang merupakan pendiri dari Kalbe Farma.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka datang dari salah satu tokoh pendiri Kalbe Farma, Boenjamin Setiawan. Boenjamin dikabarkan meninggal dunia pada usia 89 tahun di Rumah Sakit Medistra.

Kabar ini dibenarkan oleh Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Bernadus Karmin Winata ketika dihubungi oleh Liputan6. Di mana Boenjamin Setiawan dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (4/4/2023) pagi.

“Iya betul, tadi pagi,” ujarnya.

Adapun Boenjamin Setiawan akan dimakamkan di San Diego Hill, Karawang pada Sabtu 8 April 2023.

Seperti diketahui, Boenjamin Setiawan merupakan salah satu pendiri dari perusahaan farmasi ternama di Indonesia. Ia termasuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia menurut majalah Forbes. Ada kisah yang sangat menginspirasi dalam membangun perusahaannya tersebut.

Selain itu, Boenjamin disebut sebagai dokter terkaya dengan harta USD4,8 miliar.

Boenjamin Setiawan adalah pria kelahiran 23 September 1933 dan dikenal sebagai seorang dokter yang mempunyai perusahaan farmasi bernama Kalbe Farma. Perusahaan ini menjadi perusahaan farmasi terbesar di Indonesia.

Ia juga akrab disapa dengan Dr Boen. Tidak hanya menjalani perusahaan farmasi, Boenjamin juga mengoperasikan rumah sakit.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jejak Karier

Boenjamin sendiri pertama kali mendirikan perusahaannya pada 1966 dan membangunnya bersama lima saudara kandungnya.

Melansir dari kalbe.co.id, perusahaan ini pertama kali dibangun secara sederhana di sebuah garasi dan kemudian berkembang besar menjadi perusahaan farmasi ternama. Ia menjadi Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk sejak 1991 hingga 2008.

Adapun Boenjamin Setiawan pernah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan lulus pada 1958. Ia pun dikirim ke University of California San Francisco Medical Center dan menjadi dosen muda di bagian Farmakologi FKUI.

Jabatannya menjadi dosen pengajar di Farmakologi FKUI sudah berlangsung sejak 1955 hingga 1986. Kemudian memperoleh gelar Ph D-nya di University of California San Fransisco pada 1961.

Saat itu, ia membangun Kalbe Farma di sebuah garasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara pada 10 September 1966. Dibangun dengan lima saudaranya yaitu Khow Lip Tjoen, Theresia Harsini Setiady, Khouw Lip Swan, Maria Karmila, dan Fransiscus Bing Aryantodi.

Semakin berkembangnya perusahaan mereka saat ini Kalbe menjadi perusahaan farmasi ternama di Indonesia yang mempunyai beberapa lini. Di antaranya farmasi, bisnis pengepakan, makanan kesehatan, distribusi pergudangan, rumah sakit, sarana riset modern, hingga pendidikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.