Sukses

Polisi Gulung Geng Motor Bengis di Pekanbaru, Didominasi Anak di Bawah Umur

Fenomena geng motor aniaya warga di Pekanbaru kembali marak dan sudah memakan beberapa korban pada malam hari.

Liputan6.com, Pekanbaru - Fenomena geng motor brutal di Pekanbaru kembali muncul. Biasanya beranggotakan anak-anak dibawah umur atau remaja yang menghajar siapa saja yang ditemuinya di jalanan. 

Seperti geng motor yang baru-baru ini ditangkap oleh personel Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru. Belasan orang diciduk, 2 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka karena menganiaya pemotor lainnya.

Kepala Polresta Pekanbaru Komisaris Besar Pria Budi SIK menjelaskan, anggota geng motor aniaya warga ini sudah sepekan lebih dicari. Mereka beraksi pada 18 Desember 2022 di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru. 

"Saat itu, ada 3 geng motor konvoi pada pukul 03.00 WIB, geng motor ini bernama Gudang Family, Cafe 18 dan Muhajirin," kata Pria, Rabu siang (28/12/2022).

Di saat bersamaan ada dua pengendara lainnya melintas di depan Pengadilan Tinggi Riau. Gabungan geng motor berjumlah hingga 20 orang tadi langsung mengejar serta memukul kepala korban memakai tongkat besi. 

"Korban berinisial DA (22) yang dipukul kepalanya, ada juga korban R (20) yang dikejar," jelas Pria. 

Pemukulan dilakukan oleh tersangka MB (17) dan RS (22). Hantaman tongkat besi ke kepala DA membuat darah segar keluar sehingga korban berusaha melarikan diri bersama temannya ke arah Hotel Cokro, sebelum jembatan layang di Jalan Jenderal Sudirman.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hilang Kendali

Karena lukanya, korban DA hilang kendali hingga jatuh dari sepeda motor. Sementara temannya tidak berani menolong karena puluhan anggota geng motor itu terus mengejar. 

"R selamat, sementara DA terbaring di jalanan," kata Pria. 

Polresta yang mendapatkan laporan mulai melakukan penyelidikan. Dalam beberapa hari, geng motor itu teridentifikasi sehingga belasan orang ditangkap. 

"Dua orang jadi tersangka, sementara yang lainnya sebagai saksi, rata-rata adalah anak di bawah umur atau masih remaja," ujar Pria. 

Dua tersangka itu sempat melarikan diri ke Bangkinang, Kabupaten Kampar. Keduanya bersama anggota geng motor lainnya bersembunyi di beberapa tempat. 

Pria menjelaskan, kedua korban tidak punya masalah dengan puluhan anggota geng motor itu. Hanya saja, target geng motor itu adalah mencari lawan di jalanan. 

"Istilah orang Pekanbaru itu cari lawan, siapa yang ditemui, main pukul," kata Pria. 

 

3 dari 3 halaman

Orangtua Awasi Anak

Dalam beberapa bulan terakhir, fenomena geng motor muncul lagi di Pekanbaru dan sudah ada beberapa korban. Atas kejadian ini, Pria menghimbau orangtua agar lebih ketat mengawasi anaknya. 

"Anggota geng motor rata-rata masih pelajar, remaja, ini peran orangtua mengawasi karena polisi tidak mengawasi sepenuhnya," ucap Pria. 

Pria menghimbau orangtua agar tidak memberikan anak sepeda motor, khususnya keluar malam hari. Jika anak belum pulang, orangtua diminta mencari. 

Pria juga mengingatkan kepada geng motor di Pekanbaru agar tidak menyakiti orang lain. Pria menyebut berkumpul dengan teman diperbolehkan tapi jangan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. 

"Pasti akan tertangkap," tegas Pria. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini