Sukses

Salah Injak Rem, Anak Anggota TNI di Balikpapan Tabrak Orangtuanya

Pasutri yang merupakan anggota TNI di Balikpapan tewas usai terlibat kecelakaan dengan mobil yang dikemudikan oleh anaknya sendiri yang masih berusia 15 tahun.

Liputan6.com, Balikpapan - Pasangan suami istri (pasutri) harus kehilangan nyawanya di depan anak setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Mulawarman, Batakan, Kota Balikpapan Timur, pada Senin (17/10) sore sekitar pukul 14.45 Wita.

Kecelakaan tersebut melibatkan satu unit sepeda motor yang digunakan pasutri tersebut dan mobil Toyota Inova yang dikemudikan anak di bawah umur yang merupakan anaknya kedua korban.

Pasutri tersebut tewas di tempat kejadian. Korban kecelakaan diketahui berinisial TI seorang anggota TNI berpangkat Peltu dan istrinya MT. Keduanya menghembuskan napas terakhir usai dihantam Toyota Inova yang dikemudikan sang anak AT (15).

Jajaran Satlantas Polresta Balikpapan bersama Pomdam VI Mulawarman meninjau lokasi kejadian, pada Selasa (18/10/2022). Kasatlantas Kompol Ropiyani membenarkan jika korban adalah anggota TNI.

"Korban ini anggota TNI Angkatan Darat dari Dodikjur berpangkat Peltu bersama istrinya," kata Ropiyani.

Ropiyani menyebutkan, kronologis kejadian bermula saat korban berboncengan menggunakan Honda Vario. Mereka berjalan beriringan dari arah Bandara SAMS Sepinggan bersama anaknya berinisial AT yang mengemudikan Toyota Inova. Tujuan mereka arah Manggar, Balikpapan Timur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Salah Injak Rem

Saat tiba di lokasi kejadian, tepatnya depan PT Schlumberger, Batakan, motor yang dikemudikan TI mengurangi kecepatannya. AT yang berada di belakang motor orangtuanya juga berniat melakukan pengereman, sialnya yang diinjak bukan pedal rem, melainkan pedal gas.

"Inova ini mau melakukan pengereman tapi ternyata dia salah injak rem, yang diinjaknya adalah gas. Sehingga mobil melaju cepat dan menabrak kendaraan Honda Vario yang dikemudikan oleh korban," jelasnya.

Ropiyani melanjutkan, pihaknya akan meminta keterangan dari AT. Namun, saat ini belum bisa dilakukan, lantaran trauma dan sedang memakamkan orangtuanya di Samarinda. "Masih trauma dan saat ini sedang memakamkan orangtuanya di Samarinda," ungkapnya.

Ditanya apakah AT masih belajar berkendara, Ropiyani menyebut masih akan dipastikan terlebih dahulu. "Untuk memastikan belajar ataupun dia mencoba, nanti kita lakukan SOP penyidikan. Nanti kita BAP, baru kita tahu," dia memungkasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.