Sukses

Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Sumsel Terus Berulang, Lemahnya Pengawasan Jadi Sorotan

Terbakarnya sumur minyak ilegal di Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin, menambah panjang daftar kasus sumur ilegal di Sumsel.

 

Liputan6.com, Jakarta - Terbakarnya sumur minyak ilegal di Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin, Jumat (14/10/2022), menambah panjang daftar kasus sumur ilegal di Sumsel.

Dari video yang beredar, tampak kobaran api hingga ketinggian puluhan meter, bahkan kobaran api itu disertai dengan gas yang keluar dari dari dalam sumur dan menimbulkan asap hitam pekat tebal. 

Terkait hal itu, Anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar ikut angkat bicara. Gunhar mengatakan, terjadinya kebakaran sumur minyak ilegal yang terus berulang di Sumsel, menjadi bukti lemahnya pengawasan terhadap praktik penambangan ilegal serta penampungan minyak ilegal di wilayah itu.

"Dengan terjadinya kebakaran berulang, maka bukti apalagi yang kau dustakan? Lemahnya pengawasan dan tindakan aparat dalam mengatasi Ilegal Driling dan penampungan BBM Ilegal di Sumatera Selatan semakin tidak terkendali," katanya, Senin (17/10/2022).

Pengawasan aparat yang lemah terhadap praktik penambangan ilegal serta penampungan BBM ilegal itu, menurutnya membuat makin menjamurnya ribuan sumur minyak ilegal dan ratusan gudang penampungan BBM ilegal di berbagai wilayah Sumatera Selatan. Bahkan Gunhar menambahkan, menjamurnya praktik ilegal itu seakan tidak tersentuh aparat keamanan.

"Banyak pada akhirnya terjadi sumur minyak ilegal dan penampungan BBM ilegal yang meledak dan terbakar. Apalagi ribuan sumur Ilegal dan ratusan gudang penampungan BBM Ilegal di sumsel seakan tanpa tersentuh aparat penegak hukum," katanya.

Diberitakan kejadian kebakaran sumur minyak ilegal di Kabupaten Musi Banyuasin, Kecamatan Keluang itu, juga menyebabkan api menjalar ke berbagai tempat yang tidak jauh dari lokasi lantaran digunakan sebagai tempat penampungan minyak mentah. Bahkan kobaran api hingga beberapa kilometer dari lokasi kejadian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.