Sukses

Sejumlah Oknum di BNN Diduga Intimidasi Korban Penganiayaan Polwan, Ini Kata Polda Riau

Peristiwa penganiayaan terhadap Riri Aprilia Kartin oleh oknum Polwan berinisial IDR sepertinya bakal berbuntut panjang karena sejumlah polisi yang bertugas di BNN Riau diduga menyalahi wewenangnya.

Liputan6.com, Pekanbaru - Peristiwa penganiayaan terhadap Riri Aprilia Kartin oleh oknum polisi wanita (Polwan) berinisial IDR sepertinya bakal berbuntut panjang. Sejumlah polisi yang bertugas di BNN Riau diduga menyalahi wewenangnya.

Sebagai informasi, tersangka Polwan aniaya perempuan itu bertugas atau diperbantukan Polda ke BNN Riau. Saat penganiayaan berlangsung, diduga sejumlah oknum polisi lainnya datang ke lokasi.

Lokasi itu ada di kontrakan korban di Jalan Tiung, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru. Adapun kedatangan oknum polisi lainnya untuk membawa korban ke kantor BNN Riau.

Riri mengaku dimasukkan ke dalam mobil. Dalam perjalanan, Riri mengaku masih diintimidasi oleh polwan tadi dan disaksikan sejumlah rekannya.

"Sampai di kantor BNN, saya tidak dibawa masuk, ditinggal dalam mobil," kata Riri.

Tak lama berselang, polwan tersebut datang lagi bersama rekan lainnya ke dalam mobil membawa secarik kertas. Itu sebagai pernyataan agar korban tidak berhubungan lagi dengan adik polwan berinisial R.

"Tak lama setelah itu saya dilepaskan," kata Riri.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cek ke Propam

Terkait ini, Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto mengaku baru mendapatkan informasi atau baru mendengar pengakuan korban.

"Saya baru tahu informasi itu," tegas Sunarto, Senin siang, 26 September 2022.

Sunarto menyebut akan mengonfirmasi pengakuan korban ini ke penyidik, baik itu Direktorat Reserse Kriminal Umum ataupun Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Riau.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini