Sukses

22 Pohon Mangrove Rhizophora jadi Kado Manis Ulang Tahun ke-22 Liputan6.com dari Makassar

Kado manis ini ulang tahun ke-22 Liputan6.com ini pun membawa banyak manfaat bagi alam dan masyarakat.

Liputan6.com, Makassar - 24 Agustus 2022, Liputan6.com merayakan ulang tahunnya yang ke-22. Sebagai kado manis, Ahmad Yusran, pegiat lingkungan hidup di Kota Makassar mempersembahkan 22 tanaman Mangrove Rhizophora yang dia tanam di Kampung Karabba, Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. 

Ketua Forum Komunitas Hijau Makassar ini menjelaskan bahwa tanaman mangrove ini memiliki begitu banyak manfaat. Ia mengilustrasikan, jika ingin melihat ikan, kepiting, tiram dan mendengar burung berkicau. Jangan beli akuarium atau atau sangkar, tapi tanamlah pohon mangrove. 

"Begitu juga jika Anda ingin memberikan bingkisan kado ulang tahun. Persembahkan sesuatu yang unik, menarik dan pastinya selaras dengan mitigasi perubahan iklim yang ditandai dengan pemanasan global dan anomali cuaca yang ekstrim belakangan ini terjadi," kata Yusran, Selasa (23/8/2022). 

Menurut Yusran, jenis Mangrove Rhizophora ini dicirikan dengan bentuk perakaran yang menghujam ke tanah atau dikenal dengan akar tunjang (still root). Akar tunjang merupakan akar yang tumbuh di atas permukaan tanah. Akar ini mencuat dari batang pohon dan dahan paling bawah serta memanjang ke luar dan menuju ke permukaan tanah.

"Jika ingin melestarikan dunia tebanglah pohon untuk menggunakan kayunya (untuk menyimpan karbonnya). Bukan semen, logam, atau plastik, dan tanamlah banyak pohon lainnya seperti Mangrove," ucapnya. 

Menurut dia, saat ini kita memasuki era dan dimensi baru diplomasi hutan mangrove. Bahkan Presiden Jokowi melangkah maju (move on) dalam percaturan politik pemanasan global dengan mengusung diplomasi hutan mangrove. 

Presiden Jokowi turun langsung menanam mangrove di berbagai daerah. Bahkan mengajak para duta besar negara sahabat dan kepala lembaga internasional ikut nyemplung menanam mangrove. 

"Saya memetik buah dari pohon mangrove untuk ditanam kembali sebanyak 22 pohon sebagai kado buat Liputan6.com dari pesisir pantai utara kota Makassar, "kata Yusran, Selasa 23 Agustus 2022.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lautan Karbon

Lautan adalah tempat buangan karbon terbesar, dan telah menyerap sekitar sepertiga dari emisi CO2 yang dihasilkan manusia. Terdapat sekitar 50 kali lebih banyak karbon yang terlarut di dalam samudera dalam bentuk CO2, dan hidrasi CO2 daripada yang terdapat di atmosfer. 

Dikutip dari berbagai sumber ilmiah, secara umum kelarutan akan berkurang ketika temperatur air bertambah. Oleh karena itu, karbon dioksida akan dilepaskan dari air samudera (Laut) ke atmosfer ketika temperatur samudera meningkat.

Kebanyakan CO2 yang berada di samudera berbentuk asam karbonat. Sebagian dikonsumsi oleh organisme air sewaktu fotosintesis dan sebagian kecil lainnya tenggelam dan meninggalkan siklus karbon. 

Terdapat kekhawatiran meningkatnya konsentrasi CO2 di udara akan meningkatkan keasaman air laut, sehingga akan menimbulkan efek-efek merugikan terhadap organisme yang hidup di air. Poin yang diberikan adalah, titik kritis untuk memahami perbedaan mendasar antara karbon dioksida dan karbon monoksida.

Karbon dioksida adalah kombinasi karbon dan oksigen; itu diperoleh dengan pembakaran bahan bakar fosil, batubara, dll. Ini adalah gas pada suhu kamar. Karbon monoksida juga merupakan kombinasi karbon dan oksigen; itu diperoleh selama pembakaran batubara yang tidak lengkap, bahan bakar fosil, kayu, letusan gunung berapi, dll.

Rumus molekul karbon dioksida adalah CO2 dan massa molar 44g /mol. Sedangkan rumus molekul karbon monoksida adalah CO, dengan massa molar 28g / mol. Panjang ikatan antara karbon dan oksigen adalah 116,3 pm untuk CO2, sedangkan CO 112,8 pm.

Karbon dan oksigen berbagi ikatan kovalen di antara mereka dalam CO2, sedangkan di CO karbon dan oksigen berbagi kovalen serta ikatan koordinasi di antara mereka yang dikenal sebagai ikatan kovalen rangkap tiga.

CO2 terjadi secara alami di atmosfer. Gas-gas ini diproduksi juga secara alami oleh respirasi hewan dan manusia, reaksi kimia, fermentasi dan pembakaran bahan bakar fosil. CO tidak terjadi secara alami di atmosfer. Gas-gas ini diproduksi dengan pembakaran bahan bakar fosil, minyak, batu bara, dan gas alam yang tidak lengkap.

Sementara karbon dioksida adalah, gas yang tidak mudah terbakar, hambar, tidak berbau dan tidak beracun. Sementara karbon monoksida mudah terbakar, poisnous, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.