Sukses

Viral Mahasiswa Baru Unhas yang Sebut Gendernya Netral, Apa itu Nonbiner?

Umumnya identitas gender hanya ada dua yaitu laki-laki dan perempuan.

Liputan6.com, Bandung - Baru-baru ini tengah ramai dibicarakan sebuah cuplikan video seorang mahasiswa yang diusir oleh dosen pada sebuah acara pengenalan kampus mahasiswa baru di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas). Pada cuplikan tersebut, seorang dosen bertanya kepada salah satu mahasiswa soal apa gendernya.

Lantas, sang mahasiswa baru menjawab bahwa dirinya bukan laki-laki ataupun perempuan, alias non-binary atau gender netral.

Sontak jawabannya tersebut ramai dibicarakan di media sosial dan menjadi viral karena kejadian tersebut berlangsung tengah di acara pengenalan kampus dan pada hadapan publik. Terutama ia berani menjawab pertanyaan tersebut di hadapan dosen dan kawan-kawan mahasiswa lainnya.

Lantas apa itu sebenarnya non-binary atau nonbiner?

Umumnya identitas gender hanya ada dua yaitu laki-laki dan perempuan. Namun ada istilah identitas gender yang lain yaitu non-binary yaitu sebuah istilah untuk merujuk pada seseorang yang tidak mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki atau perempuan.

Sehingga kelompok non-binary ini tidak menggambarkan diri mereka secara khusus berdasarkan jenis kelamin pria ataupun wanita.

Bahkan kata ganti orang ketiga atau jamak dari orang-orang yang mengakui bahwa dirinya mempunyai identitas gender non-biner maka menyebut dirinya sebagai “mereka” bukan “dia”. Penggunaan kata “dia” dianggap sebagai kata ganti yang merujuk kepada satu jenis kelamin khusus saja sebagai pria ataupun wanita.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penjelasan Lebih Lanjut

Orang yang mengakui bahwa dirinya adalah non-binary juga menganggap bahwa diri mereka tersebut mempunyai dua jenis kelamin sekaligus, meskipun mereka sebetulnya hanya punya satu jenis kelamin atau dua sekalipun.

Non-binary sendiri sangat berbeda dengan transgender sebab transgender merupakan orang yang mengakui jenis kelamin diri mereka berlawanan dengan anatomi seksualnya yang sudah ada sejak lahir.

Di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan beberapa negara lain memang sudah banyak orang-orang atau beberapa artis yang menganggap diri mereka adalah non-binary tapi untuk di Indonesia sendiri hal tersebut masih bertentangan sehingga pembahasan mengenai gender masih terus menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.

3 dari 3 halaman

Identitas Gender vs Ekspresi Gender

Meskipun istilah identitas gender dan ekspresi gender kerap dicampuradukkan, istilah ini berarti dua hal yang berbeda. Identitas gender adalah jenis kelamin yang seseorang rasakan. Ini adalah perasaan pribadi seseorang tentang apa jenis kelaminnya.

Kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan identitas gender termasuk pria, perempuan, nonbiner, agender, gender-fluid, dan banyak lagi. Ada jumlah tak terbatas identitas gender di luar sana.

Ekspresi gender seseorang mencakup bagaimana mereka berperilaku, berpakaian, bertindak, dan bahkan berbicara dalam kaitannya dengan gendernya, misalnya, ketika seseorang berbicara tentang berpakaian dengan cara feminin, maskulin, atau androgini, mereka akhirnya berbicara tentang ekspresi gender. Asumsi umum adalah bahwa semua orang non-biner berpakaian dan berperilaku dalam gaya androgini. Ini tidak benar.

Beberapa orang non-biner mungkin memiliki ekspresi gender yang khas maskulin, sementara yang lain mungkin memiliki ekspresi gender yang khas feminin, kombinasi keduanya atau tidak keduanya. Karena identitas gender berbeda dengan ekspresi gender, seseorang tidak dapat mengasumsikan atau "memberi tahu" identitas orang lain hanya dengan melihatnya. Identitas gender dan ekspresi gender Anda sepenuhnya bersifat pribadi. Terserah mereka bagaimana mengekspresikan dan menggambarkan jenis kelaminnya.

Penulis: Natasa K

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.