Sukses

Pria di Pekanbaru Mengamuk di Jalanan, Membabi Buta Bacok Pengendara Lain

Kasus penganiayaan di Pekanbaru marak dalam beberapa hari terakhir. Polisi belum mengetahui pemicu terjadinya aksi penganiayaan secara acak tersebut.

Liputan6.com, Pekanbaru - Dalam beberapa hari terakhir terjadi tiga kasus penusukan di Pekanbaru. Mulai yang dilakukan orang gila, orang tak dikenal hingga pelaku yang disebut kesurupan.

Yang terbaru terjadi di Jalan Cipta Karya, Gang Bahagia, Kecamatan Tuah Madani (dulunya Kecamatan Tampan). Dari kejadian pada Selasa siang, (26/7/2022) ini, korban bernama Aprizal kritis dan masih dirawat di rumah sakit.

Kepala Polsek Tampan Komisaris I Komang Aswatama membenarkan kejadian ini. Dia menyebut pelaku merupakan orang tak dikenal dan saat ini masih dalam penyelidikan pihaknya.

"Kejadiannya pada sekitar pukul 12.00 WIB," kata Komang, Selasa malam.

Informasi dirangkum, kejadian bermula saat korban bersama temannya melintas di jalan tersebut. Di sana, korban berpapasan dengan seseorang yang juga menggunakan sepeda motor.

Entah apa sebab, pengendara tadi langsung menunjuk serta mengumpat kepada korban hingga terjadi percekcokan. Setelah itu, pelaku turun dari sepeda motor lalu mengambil senjata tajam jenis parang dari pinggangnya.

Korban ketakutan dan berlari menjauh tapi terjatuh. Melihat itu, pelaku langsung mengayunkan parang sehingga korban mengalami luka di bagian kepala, pundak, kaki kanan, punggung dan tangan kiri.

Di sisi lain, teman korban yang menyaksikan perbuatan pelaku hanya terdiam ketakutan. Warga sekitar yang melihat ini langsung mengejar pelaku tapi berhasil melarikan diri.

Korban dibawa ke rumah sakit karena luka serius yang dialaminya. Teman korban membuat laporan ke Polsek Tampan melaporkan kasus penganiayaan ini.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

ODGJ di Swalayan

Satu jam sebelumnya, penusukan juga terjadi di sebuah swalayan di Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Bukitraya, Pekanbaru. Pelakunya sudah tertangkap dan ternyata merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Kasus ini ditangani oleh Polresta Pekanbaru. Pelaku berinisial NI sudah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Tampan untuk diobservasi.

"Hasil pengusutan, pelaku merupakan pasien rawat jalan di RSJ Pekanbaru semenjak tahun 2013 dengan indikasi mengalami depresi dan suka mengamuk sendiri," kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Komisaris Andrie Setiawan.

Menurut Andrie, dari pelaku didapati sejumlah dokumen sebagai tanda rawat jalan. Di antaranya kartu kuning dan surat-surat berobat.

"Korban bernama Hendrawan, karyawan di swalayan," ucap Andrie.

Andrie menjelaskan, pelaku memang sering bermain di swalayan tersebut. Pelaku sering membantu aktivitas karyawan di swalayan tapi dia bukanlah karyawan.

"Pengakuan pelaku merasa tidak senang dengan korban," terang Andrie.

Penikam terjadi di ruang kerja korban. Saat itu pelaku datang membawa pisau dan langsung menghunuskan kepada korban kemudian menusuk bagian pinggang.

"Korban dirawat di salah satu rumah sakit," kata Andrie.

Meskipun pelaku ODGJ, Polresta tetap melakukan penyidikan. Saat ini Polresta berkoordinasi dengan pihak RSJ Tampan untuk observasi terhadap pelaku.

"Hasil observasi untuk menentukan langkah berikutnya," kata Andrie.

3 dari 3 halaman

Penusukan di Toserba

Sebelum penusukan di swalayan ini, pada Minggu dini hari lalu juga terjadi hal serupa di salah satu toko serba ada. Pelakunya adalah karyawan toko itu dan menyerang 5 karyawan lainnya secara membabi buta memakai senjata tajam.

Dari kejadian pada Minggu dini hari itu, salah satu korban meninggal dunia. Lainnya mengalami luka dan sempat dirawat di rumah sakit.

Hingga kini, Polresta Pekanbaru belum mengungkap apa yang menjadi pemicu karyawati itu menyerang rekan kerjanya. Pasalnya pelaku masih dirawat karena juga mengalami luka akibat perlawanan dari korban.

Warga menyebut pelaku kerasukan saat kejadian berlangsung. Hanya saja ini tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.