Sukses

BMKG Beberkan Penyebab Suhu di Bandung Lebih Dingin Sepanjang Juli

Suhu di Bandung terasa lebih dingin sepanjang Juli 2022, BMKG jelaskan penyebabnya.

Liputan6.com, Bandung - Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung mencatat, suhu di Bandung terasa lebih dingin sepanjang Juli 2022.

Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Muda Data dan Informasi BMKG Bandung Yan Firdaus Permadi mengatakan, suhu terdingin bisa mencapai 17 derajat Celsius.

“Untuk suhu bulan ini memang tergolong dingin. Di Kota Bandung itu sekarang suhu dinginnya 17 derajat Celcius. Bahkan, di Lembang sampai 14 derajat," katanya, Kamis (21/7/2022).

Yan mengimbau warga harus selalu menjaga kesehatan karena perubahan suhu yang sangat tinggi, dari panas ke dingin ataupun sebaliknya.

"Perubahan suhu ini membuat stamina tubuh kita juga cepat berkurang. Diharapkan warga Bandung perlu waspada dengan beragam penyakit yang sering menyerang di musim pancaroba,” ujarnya.

Yan menuturkan, ada sisi baik dari musim kemarau hujan ini. Masyarakat tidak kekurangan air meski sudah masuk musim kemarau. Namun, untuk para petani seperti di Ciwidey dan sekitarnya, mengalami berpengaruh pada proses bercocok tanam. 

“Pasokan pangan jadi terkendala. Beberapa petani jadi tidak bisa mulai menanam karena kondisinya terus hujan akhir-akhir ini,” ungkapnya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Memasuki Kemarau Basah

Yan mengungkapkan, wilayah Bandung raya sudah memasuki musim kemarau sejak awal Juli 2022. Namun, kondisi musim kemarau tahun ini agak istimewa karena sifatnya kemarau basah. 

“Dikatakan kemarau hujan karena intensitas curah hujannya di atas normal, melebihi 20-100 persen. Pada Juni kemarin, curah hujannya sudah mencapai 80-100 persen dari normalnya,” kata dia.

Yan menjelaskan, faktor terjadinya kemarau basah ini karena aktifnya La Nina yang sudah berjalan sejak tahun lalu. Namun, memang kondisi sekarang La Nina mulai lemah. Perkiraan netralnya akan berlangsung di September.

“Pada kemarau basah ini, warga harus waspada dengan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan angin kencang. Bahkan, ke depannya bisa terjadi kekeringan sampai kesulitan air bersih. Itu yang harus dipersiapkan oleh warga,” tuturnya.

Yan menambahkan, untuk wilayah Kota Bandung paling banyak akan terjadi bencana hidrometeorologi berupa banjir genangan. Bahkan, beberapa hari lalu seperti tanggal 15-16 Juli 2022 kemarin, Kota Bandung diguyur hujan seharian penuh meski kini berada di musim kemarau.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.