Sukses

Pemasok Amunisi untuk KKB Papua Tertangkap, 2 Anggota TNI AD Terlibat

Direktorat Reskrimum Polda Papua berhasil menangkap seorang warga sipil pemasok amunisi untuk KKB di Papua.

Liputan6.com, Jayapura - Seorang warga sipil yang diduga menjadi pemasok amunisi ke kelompok bersenjata di Papua tertangkap. Direktorat Reskrimum Polda Papua membenarkan kabar tersebut.

"Memang benar Sabtu (2/7/2022) telah menangkap LT, warga Jayapura yang diduga sebagai penyalur amunisi ke M, ASN yang ditangkap di Yalimo," kata Direskrimum Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Faizal Rahmadani, Selasa (5/7/2022).

Faizal mengatakan, penangkapan terhadap LT merupakan hasil pengembangan dari pemeriksaan kepada M, seorang ASN dari Kabupaten Nduga. LT bertugas menyerahkan amunisi yang diperoleh dari dua anggota TNI AD.

"Kedua anggota TNI AD itu sudah ditahan Polisi Militer Kodam XVII/Cenderawasih," kata Rahmadani.

Polisi saat ini masih terus memeriksa kedua orang tersebut untuk mengungkap jaringan yang lebih besar lagi.

M ditangkap di Elelim, Kabupaten Yalimo, bersama 615 peluru berbagai kaliber. Amunisi itu akan dipasok ke kelompok bersenjata Nduga yang dipimpin Egianus Kogoya yang saat ini diduga kekurangan amunisi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penganiayaan hingga Tewas

Sementara itu, orang tak dikenal (OTK) pada Senin (4/7/2022), dilaporkan menganiaya warga berinisial S (45) hingga meninggal dunia.

S merupakan pemilik kios di kawasan penambangan, di Kawe, Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin), Papua. S pertama kali ditemukan meninggal dunia oleh pegawainya yang saat peristiwa penganiayaan tidak sedang berada di lokasi kios. 

Direktur Reskrimum Polda Papua Kombes Pol Faizal Rahmadani, di Jayapura, Selasa (5/7/2022), mengakui adanya insiden penyerangan hingga menewaskan S.

Jenazah korban masih di TKP dan akan dievakuasi ke Tanah Merah, namun untuk kepastiannya masih menunggu informasi lebih lanjut.

"Komunikasi ke kawasan penambangan sulit, sehingga masih menunggu laporan dari anggota di lapangan," ujar Faizal.

Hal serupa juga dikatakan Kapolres Pegubin AKBP Cahyo Sukarnito yang mengaku walaupun wilayahnya masuk dalam Kabupaten Pegubin, namun lebih dekat ke Kabupaten Boven Digoel.

Lokasi itu memang merupakan kawasan penambangan rakyat yang jauh dan sulit dijangkau dari Pegubin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.